24 March 2023, 14:28 WIB

Indonesia tidak Terdampak Kenaikan Suku Bunga The Fed


Mediaindonesia.com |

Ekonom Piter Abdullah mengatakan Indonesia relatif aman dari dampak kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed). Menurutnya, suku bunga The Fed hanya memberi dampak besar bagi pasar keuangan, namun tidak langsung ke sektor riil.

“Sementara, kita tahu kalua pertumbuhan perekonomian Indonesia digerakkan oleh sektor riil,” ujar Piter di Jakarta, Jumat (24/3).

Ia menambahkan, saat ini, kondisi pasar keuangan dalam negeri juga masih terjaga karena Bank Indonesia (BI) melakukan sejumlah strategi yang baik. Itu terlihat dari kondisi nilai tukar rupiah yang tidak terlalu terdepresiasi, likuiditas perbankan yang masih terjaga, dan kenaikan inflasi yang cenderung tidak tajam.

Baca juga: Lagi, The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bps

“Saya kira itu masih relatif aman,” sambung Direktur Center of Reform on Economics itu.

Oleh karena itu, Piter memprediksi BI tidak akan ikut menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen seperti yang baru saja dilakukan The Fed.

Baca juga: BI: Likuiditas Perekonomian Tumbuh Positif

Indonesia, imbuhnya, relatif tangguh dalam menghadapi kenaikan suku bunga acuan karena sudah biasa memiliki tingkat suku bunga acuan di atas 5%.

“Meski BI akhirnya menaikkan tingkat suku bunga acuan sekalipun, perekonomian Indonesia tidak akan terlalu terguncang,” tandas Piter.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, The Fed resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Federal Open Market Comittee (FOMC), Rabu (22/3). Dengan kenaikan itu, suku bunga acuan The Fed saat ini berada di level 4,75% sampai 5%. Kenaikan suku bunga acuan tersebut dilakukan di tengah gejolak sektor perbankan dengan kolapsnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank. (Ant/Z-11)

BERITA TERKAIT