21 March 2023, 22:49 WIB

Kementan Koordinasi dengan Lembaga Keuangan Permudah Modal untuk Petani 


Rahmatul Fajri |

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) menggelar pertemuan dengan lembaga keuangan penyalur kredit usaha rakyat atau KUR untuk mendorong kemudahan akses permodalan usaha bagi petani milenial. Pertemuan itu digelar di Ruang Auditorium Gedung D Lantai 1 Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (21/3). 

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen antara pihaknya dengan lembaga keuangan terkait dalam rangka mewujudkan transparansi dan kecepatan untuk proses KUR yang diterima petani milenial.

"Pada acara ini kami mengundang sejumlah Lembaga Keuangan penyalur KUR untuk menyamakan persepsi mengenai akses pendanaan kepada petani milenial," kata Santi, melalui keterangannya, Selasa (21/3).

Baca juga : Jokowi di Papua Gelar Kick Off Food Estate Siapkan Lahan Jagung 10 Ribu Hektare

Hadir pada pertemuan tersebut perwakikan eselon 1 lingkup Kementan, perwakilan dari Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA), Pegadaian, Bank Central Asia, Bank KB Bukopin, Bank Sinarmas, Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia yang berhak menyalurkan KUR.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong petani milenial untuk membangun sektor pertanian secara masif dan berkelanjutan. Menurutnya milenial merupakan tulang punggung pertanian di masa depan. 

Baca juga : Kementan Kendalikan Alih Fungsi Lahan Pertanian Berlanjut di Sumsel

"Petani milenial harus mampu menjadi pilar utama pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan modern. Mengapa demikian? Sebab pangan di dunia itu sangat dibutuhkan," ujar Syahrul, melalui keterangannya, Selasa (21/3).

Syahrul menegaskan, pemerintah sudah menyiapkan akses permodalan maupun sarana dan prasarana pertanian. Khusus untuk modal, Kementan menyiapkan KUR sebagai dukungan terhadap jalannya usaha tani. 

"Oleh karena itu, fokus petani milenial adalah membangun kelembagaan dan membangun networking. Fokus pada pengembangan komoditas." kata Syahrul.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, Kementan terus berkomitmen meningkatkan jumlah wirausahawan muda di bidang pertanian. Salah satu dukungan yang diberikan kepada petani milenial adalah dengan memberikan akses kepada KUR. 

"Kami ingin memastikan bahwa petani milenial dapat mengakses KUR dengan mudah. Petani milenial memiliki kualitas SDM unggul yang perlu didukung untuk mengembangkan sektor pertanian kita," kata Dedi. 

Dedi mengungkapkan, sekitar 70% petani Indonesia saat ini memasuki usia 40 hingga 45 tahun. Usia tersebut, menurut Dedi, masih cukup produktif dalam bertani. Namun, dalam jangka waktu 10 tahun ke depan produktivitas dipastikan bakal turun, sehingga diperlukan regenerasi sedini mungkin.

"Maka, kita harus persiapkan generasi milenial sedini mungkin dengan segala fasilitas yang diperlukan agar mereka siap menyambut tongkat estafet di sektor pertanian," tutur Dedi. (Z-5)

BERITA TERKAIT