Bank Indonesia (BI) memastikan tidak akan menaikkan, ataupun menurunkan biaya layanan BI Fast. BI Fast didesain sebagai inovasi transaksi pembayaran cepat, mudah, murah dan aman sebagai solusi menjawab kebutuhan perbankan masyarakat.
"BI Fast untuk sementara ini harganya sudah optimal, belum ada keperluan untuk review. Biaya Rp 2.500 sudah murah," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Kamis (16/3).
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono mengatakan biaya Rp 2.500 per transaksi merupakan hasil kajian mempertimbangkan kesimbangannya baik antara industri dan masyarakat.
Baca juga : BI: Kartu Kredit Pemerintah Pakai GPN, bukan Visa dan Mastercard
Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan di sisi lain, BI akan menambah jumlah peserta BI Fast sebanyak 16 peserta, baik dari lembaga perbankan maupun non perbankan.
"Tanggal 20 nanti ada 16 peserta baru terdiri atas 14 bank dan 2 lembaga non bank. Tujuannya untuk memperluas peserta sehingga semua bisa gunakan BI Fast," kata Juda.
Baca juga : Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Angka 5,75%
Saat ini, BI Fast baru bisa dilakukan untuk transfer kredit. Ke depan BI merancang agar BI Fast menambah sejumlah layanan, seperti direct debit, transfer secara built credit, dan request for payment.
"Sehingga dengan tambahan layanan ini, korporasi, konsumer, dan ritel diharapkan akan semakin banyak menggunakan BI Fast," kata Juda. (Z-8)