16 March 2023, 17:12 WIB

Di Hadapan Dirut Pertamina, Anggota DPR Ungkap Dugaan Kelalaian di Kebakaran Depo Plumpang


Insi Nantika Jelita |

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Rudi Hartono menuding ada unsur kelalaian yang dilakukan PT Pertamina (Persero) terkait kebakaran Depo atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara yang terjadi pada, Jumat (3/3).

Ia menduga kelalaian dilakukan oleh pekerja Depo Plumpang dan pengawasan Pertamina yang dianggap lemah terhadap keamanan depo atau kilang yang dimiliki.

"Kebakaran ini (penyebab) utamanya ada unsur kelalaian dari pihak pekerja Depo Pertamina Plumpang. Lalu, saya ingatkan juga soal pelat tangki itu, apakah sudah penuhi spesifikasi Organisasi Standar Internasional (ISO)?" ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan direksi Pertamina di Kompleks Senayan, Kamis, (16/3).

Baca juga: DPR Beri Waktu Pertamina 1 Bulan Lakukan Audit Kebakaran Depo Plumpang

Soal dugaan adanya kelalaian dari pekerja Pertamina yang menyebabkan 23 tewas akibat kebakaran pipa di Depo Plumpang, ditegaskan Rudi perlu ada sanksi tegas yang diberikan.

Ia pun mendukung langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang mencopot Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Didi Sunardi karena insiden tersebut.

"Pak Erick memberhentikan salah satu direktur Pertamina, apakah dia yang bertanggung jawab atas Depo Plumpang? Memang harus ada hukuman jika tidak berprestasi. Kalau ada prestasi ya diberi penghargaan, seperti Ibu (Nicke) yang dipertahankan lagi," sebutnya.

Baca juga: Soal Depo Plumpang, Dirut Pertamina Pastikan tidak Mungkin Ditutup atau Dipindah

Rudi meminta agar Pertamina serius membenahi operasional kerjanya dalam mengamankan objek vital nasional agar tidak menimbulkan korban. Menurutnya, insiden terbakarnya kilang atau pada pipa penyalur BBM kerap terjadi beberapa kali.

Pada Maret 2021, kilang Minyak Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, terbakar dan menewaskan satu orang. Pada Juni 2021, kejadian serupa juga menimpa tangki 36T-102 di Kilang Minyak Unit IV Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah.

"Masalah di Balongan, Cilacap, dan Kilang Balikpapan yang terbakar ini tidak jauh dari unsur pipa. Kalau tidak ada pengawasan tegas, bisa saja tiap tahun ada terminal BBM yang meledak. Harus jadi perhatian khusus masalah kilang ini," ucap dia

Baca juga: Pimpinan Komisi VI DPR Minta Hentikan Politisasi Kasus Depo Plumpang

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengklaim pihakya sudah melakukan audit keamanan kilang oleh perusahaan global yang kredibel dan juga memetakan identifikasi risiko pada aset prioritas kilang.

"Ini semua kita lakukan bergilir di tiap kilang. Lantas, yang menjadi urgen saat ini adalah pembangunan buffer zone (wilayah penyangga), karena operasi dan distribusi BBM harus terus berjalan,' ucapnya.

Mengenai aset kilang Pertamina, lanjut Nicke, dikelola setiap subholding anak perusahaan dan ada juga aset nonoperasi yang dikelola di Direktorat Penunjang Bisnis Pertamina.

"Aset nonoperasi itu termasuk aset di sekitar Plumpang ini. Kami akan memperkuat audit keamanan (kilang) semuanya dan akan mengalokasikan anggaran untuk ini, tapi tentu tidak semuanya bisa langsung diperbaiki, ada tahapan dilakukan," ucapnya. (X-7)

VIDEO TERKAIT :

BERITA TERKAIT