Pemerintah akan membagikan bantuan sosial (bansos pangan) berupa daging ayam, telur, dan juga beras. Bansos tersebut saat ini sedang di siapkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Perum Bulog dan holding BUMN Pangan PT RNI (Persero).
Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita mengatakan, bansos pangan tersebut akan dibagikan untuk tiga bulan, yaitu mulai dari Maret, April, dan Mei 2023. Kemudian, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 21 juta, dan untuk beras nantinya setiap keluarga akan mendapatkan 10 kilogram (kg) per bulan.
"Persiapan kita adalah hari ini kita sudah mencetak kemasan, dan kemasannya khusus bantuan pangan namanya, setiap bulan akan dikeluarkan 210 ribu ton untuk bansos dikali tiga. Jadi nanti satu keluarga itu selama tiga bulan akan mendapatkan 10 kg, 10 kg, 10 kg," ujar Febby dalam acara Ngopi BUMN, di Jakarta, Rabu (15/3).
Baca juga: Bansos Pangan akan Diberikan ke 21,6 Juta Penerima PKH dan BLNT
Selain persiapan mencetak kemasan, lanjut Febby, pihaknya juga telah mendistribusikan beras ke seluruh wilayah. Namun, pihaknya hingga saat ini masih menunggu data dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Kami memiliki beras untuk membagikannya, nanti kita akan tender untuk transporternya, tapi datanya masih kami tunggu dari Kementerian Sosial," tuturnya.
Baca juga: Bansos Minyak Goreng danSubsidi Upah tak Dilanjutkan Tahun Ini
Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, Badan Pangan Nasional juga telah mengirim surat kepada Kemensos untuk meminta data keluarga penerima.
"karena beras itu akan dibagikan door to door langsung kepada nama by name by address," katanya.
Sementara itu, Direktur Komersial PT RNI, Ardiansyah Chaniago menjelaskan, program ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh RNI. Ia memastikan untuk stok daging ayam dan telur aman, namun tetap masih menunggu kepastian jumlah KPM dari Kemensos.
"Jadi jumlah KPM yang terakhir kami dapatkan dari BKKBN berdasarkan by name by address yang sudah lengkap, kurang lebih sekitar 2 juta. Tapi apakah nanti finalnya 2 juta, kami masih menunggu finalisasinya," tuturnya.
(Z-9)