11 March 2023, 19:58 WIB

Ngobras Dorong UMKM untuk Manfaatkan Platform Digital


Budi Ernanto |

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika berkolaborasi dengan kementerian/lembaga dan ekosistem digital untuk mendorong pelaku UMKM dapat memanfaatkan dan berjualan di platform digital.

Kerja sama diadakan melalui Ngobras: Ngobrol Bareng Legislator yang diselenggarakan Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Anggota DPR Komisi I pada Jumat (10/3).

Aca itu mengusung tema Literasi Digital Bagi Pelaku UMKM. Narasumber yang hadir ialah Anggota Komisi I DPR Fadhlullah, Founder dan CEO of Bisatumbuh Chiko Maradona, dan Pemimpin Redaksi Harian Serambi Indonesia Zainal Arifin.

Baca juga: Pegiat Ekonomi Kreatif Sambut Pemberian Ruang Partisipasi UMKM di IKN

Melalui Ngobras, diharapkan masyarakat termasuk pelaku UMKM dan pengguna e-commerce dapat memahami manfaat lebih dari dunia digital terutama manfaat untuk perekonomian diri sendiri, keluarga hingga negara.

Fadhlullah mengatakan situasi bangkitnya perekonomian provinsi maupun negara disokong oleh pelaku UMKM. “Majunya suatu daerah dapat diukur dari pelaku UMKM, selain dari Bandara dan penerbangannya. Sebagai contoh di daerah NTT ada UMKM yang memproduksi teh dari daun kelor, dengan kemasanyang apik kemudian dipasarkan melalui media online,” katanya.

Baca juga: Dukung UMKM Digital, Master Online Community Ingin Wujudkan Sejuta Pengusaha

Sementara itu, Chiko mengungkapkan permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM mendorong dirinya mendirikan startup Bernama ‘Bisatumbuh’. Chiko melihat adanya potensi di dunia market karena adanya peningkatan akses ke e-commerce.

“Kita adalah negara dengan UMKM terbesar di ASEAN yang memberikan kontribusi ke pendapatan bruto sebesar 61,97% atau senilai Rp85 triliun pada 2020. Sayangnya hanya 21% yang sudah menjual online di e-commerce,” jelasnya. 

Masih di acara yang sama, Zainal mengatakan disrupsi digital mengubah segalanya seperti bidang kesehatan misalnya pendaftaran klinik atau rumah sakit dapat dilakukan secara online. Di bidang keuangan misalnya masyarakat mulai terbiasa menggunakan aplikasi banking, lalu bidang pendidikan serta bidang retail seperti contohnya kemunculan toko online dan platform e-commerce. 

“Namun ruang digital ini kerap menimbulkan persoalan termasuk persaingan yang tidak sehat seperti hoax, saling menjelekkan, saling menyerang,” jelasnya. (Z-6)

BERITA TERKAIT