LAHAN Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara tetap akan dikembangkan. Area yang sebelumnya difungsikan sebagai depo, rencananya akan beralih fungsi menjadi ladang bisnis lubricant atau pelumas kendaraan.
"Apakah Depo Plumpang akan ditinggalkan? Tidak. Di situ ada lubricant, oli, yang memang tidak memerlukan pipa seperti bahan bakar minyak (BBM)," ungkap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, di Jakarta, Kamis (9/3).
Adapun, pelumas merupakan bahan penting bagi mesin kendaraan bermotor.
Baca juga: Erick Thohir Copot Direksi Pertamina Buntut Kebakaran Depo Plumpang
Erick mengatakan, depo BBM di Plumpang akan direlokasi ke kawasan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Pekan depan Komisi VI DPR RI akan mengadakan rapat kerja dengan direksi Pertamina untuk penjelasan penyebab kebakaran TBBM Plumpang yang menewaskan 19 warga dan terkait rencana relokasi TBBM Plumpang.
Untuk jangka pendek, Kementerian BUMN bersama Pertamina akan membangun zona penyangga atau buffer zone dengan jarak minimal 50 meter dari Depo Plumpang dengan pemukiman warga.
Baca juga: Identifikasi Korban Kebakaran Plumpang Bertambah Empat
"Sekarang kami akan mulai memetakan buffer zone untuk kawasan vital seperti di kilang atau kawasan pupuk. Salah satu inisiasi yang diusulkan Bapak Presiden Jokowi ialah membuat parit," terangnya.
Lahan yang disiapkan Pelindo sebagai relokasi TBBM Plumpang baru akan selesai di 2024 dan membutuhkan proses selama 3,5 tahun untuk proses pemindahan depo tersebut. Dalam keterangan resmi Pelindo disebutkan, perusahaan tersebut tengah melakukan pembangunan lanjutan pada area di terminal NewPriok, di mana terdapat area yang diperuntukkan sebagai product terminal. Area ini yang dipertimbangkan sebagai lokasi baru TBBM Plumpang.
Lokasi itu terletak tepat di waterfront atau tepi laut, sehingga akan memudahkan bongkar muat minyak dan gas dari kapal ke terminal dan sebaliknya. (Z-10)