PRESIDEN Joko Widodo menginstruksikan kepada seluruh pemerintah daerah serta kepolisian daerah untuk tidak memperlambat penerbitan izin agenda-agenda kesenian dan olahraga.
Dengan sudah dicabutnya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun lalu, seharusnya acara konser musik dan pertandingan olahraga lebih mudah dihelat.
"Problemnya, setelah saya bertemu beberapa event organizer (EO), adalah kecepatan memberi izin. Itu sangat kurang," ujar Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Kalimantan Timur, Kamis (23/2).
Berdasarkan aduan para EO, ada beberapa acara yang baru memperoleh izin dua hari sebelum pelaksanaan. Jokowi menilai itu sangat menghambat, bahkan merugikan. Ia pun meminta hal seperti itu tidak terjadi lagi di waktu mendatang.
"Dua hari sebelum hari H, tiga hari sebelum hari H, izin baru keluar. Saya kemarin sudah perintahkan kepada Kapolri, izin harus sudah keluar sebulan sebelumnya. Minimal sebulan sebelumnya. Syukur kalau bisa dua bulan sebelumnya. Sehingga yang punya acara bisa mempromosikan acara dengan baik. Saya minta pemda dan aparat berwenang memberikan izin cepat," ujar Jokowi.
Arahan tegas tersebut disampaikan Presiden tidak lain untuk mendorong konsumsi masyarakat. Dengan semakin banyaknya event-event seni dan olahraga, secara otomatis semakin besar pula uang yang dibelanjakan masyarakat.
Baca juga: Konser NCT 127 Mampu Menarik 700 Ribu Penonton
Jokowi mengungkapkan, pada tahun ini dan tahun-tahun ke depan, konsumsi rumah tangga masih akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, semua upaya yang bisa menstimulasi publik untuk belanja lebih besar harus dilakukan secara maksimal.
"Oleh sebab itu, hal yang berkaitan dengan spending jangan sampai ada yang menahan-nahan. Event seni dan olahraga itu contoh kecil saja," ucap mantan wali kota Surakarta itu.
Pada 2022, ketika PPKM masih berjalan, ada Rp690 triliun dana masyarakat yang diendapkan di perbankan. Mereka tidak banyak berbelanja karena penyebaran covid-19 masih tinggi. Masyarakat menahan diri untuk makan di restoran, belanja ke pasar, pergi ke mall dan lain sebagainya.
Kini, dengan sudah dicabutnya PPKM, kebiasaan untuk menahan diri berbelanja juga sudah seharusnya diakhiri.
"Ini tidak boleh. Kita harus mendorong masyarakat agar belanja sebanyak-banyaknya. Jadi untuk izin-izin ini jangan ada yang dihambat karena menyangkut belanja masyarakat. Uang Rp690 triliun tadi itu harus keluar, dibelanjakan. Tidak apa-apa untuk nonton konser, nonton bola, biarkan masyarakat spending. Itu untuk memacu pertumbuhan ekonomi kita," tukas Jokowi.(OL-5)