16 February 2023, 18:11 WIB

Bank Indonesia Waspadai Penaikan Suku Bunga The Fed


Fetry Wuryasti |

BANK sentral di negara maju seperti The Fed dan European Central Bank menyatakan belum selesai risiko penaikan suku bunga. Mempertimbangkan dari dampak kebijakan The Fed ini, Bank Indonesia akan terus berupaya untuk menjaga stabilitasi nilai tukar rupiah

Dengan perkembangan inflasi Amerika yang masih tinggi karena dampak rambatan dari kenaikan harga upah, ada potensi tingkat suku bunga The Fed bisa menyentuh 5,25%. BI melihat kemungkinan pada akhir tahun The Fed belum akan menurunkan suku bunganya.

"Kami menyikapi dengan upaya kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk menjaga imported inflation tidak berdampak di dalam negeri," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada pertemuan Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan Bank Indonesia, Kamis (16/2).

Kedua, dengan twist operation, yaitu penjualan surat berharga negara (SBN) jangka pendek, agar imbal hasil SBN jangka pendek tetap menarik bagi masuknya investasi portofolio dan mendukung stabilisasi nilai tukar rupiah. 

Ketiga, melalui implementasi kebijakan devisa hasil ekspor (DHE). Kebijakan ini agar DHE lebih banyak mendukung ekonomi dalam negeri, khususnya untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.

"Mekanismenya, eksportir menaruh term deposit ke perbankan, perbankan meneruskan itu ke Bank Indonesia, ditempatkan di rekening khusus. Jangka waktunya 1, 3, 6 bulan. Suku bunga kompetitif dengan suku bunga luar negeri," kata Perry. (OL-14)

BERITA TERKAIT