DINAS Bina Marga DKI Jakarta mendorong percepatan pembangunan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) tahun ini. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengungkapkan ada dua BUMD yang ditugaskan untuk membangun SJUT yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Perumda Pembangunan Sarana Jaya.
Jakpro mendapatkan tugas membangun 120km SJUT tahun ini. Namun, baru 25 km SJUT yang terbangun.
Baca juga: BEI Enggan Tanggapi Isu IPO RANS Entertainment
"Jakpro kemarin sudah gandeng PT Miko namanya. Saya sampaikan bulan ini harus jalan untuk percepatan sisa dari 120 km. Sekarang kan dia baru 25 km," kata Hari di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (2/2).
Ia pun akan segera menyelesaikan evaluasi terhadap kinerja Sarana Jaya dalam membangun SJUT. Jika tidak mampu mencapai target, Sarana Jaya disarankan untuk menggandeng pihak swasta seperti Jakpro.
"Saya sampaikan nanti bisa menggandeng mitra seperti Jakpro. Kita evaluasi nanti perkembangan. Kalau 3-4 bulan nggak ada (perkembangan) , nanti akan masuk lagi BUMD yang lain," tukasnya.
Dinas Bina Marga memprogramkan pembangunan SJUT untuk mengintegrasikan jaringan utilitas di bawah tanah. Selain untuk menertibkan jaringan utilitas, SJUT juga berfungsi agar jalanan Ibukota terbebas proyek galian untuk perbaikan maupun proyek penyambungan utilitas di bawah tanah. Adanya SJUT juga meningkatkan kerapihan kota karena semua utilitas berupa kabel udara tidak akan ada lagi karena berpindah ke bawah tanah. (OL-6)
