31 January 2023, 20:37 WIB

Dalam Tiga Tahun, BI Beli SBN Hingga Rp1.000 Triliun


M Ilham Ramadhan Avisena |

DALAM tiga tahun terakhir, Bank Indonesia membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana secara langsung senilai Rp1.104,85 triliun. Pembelian obligasi yang dilakukan BI itu kemudian digunakan untuk membiayai APBN oleh pemerintah.

"BI telah membeli SBN di pasar perdana secara langsung selama 3 tahun sebesar Rp1.104,85 triliun untuk membiayai APBN," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan di Jakarta, Selasa (31/1).

Nilai tersebut terdiri dari pembelian SBN yang didasari pada Surat Keputusan Bersama (SKB) I sebesar Rp268,29 triliun, SKB II senilai Rp397,56 triliun, dan SKB III senilai Rp439 triliun.

Melalui SKB itu, maka terjadi penghematan pembiayaan anggaran bagi pemerintah. Sebab, pada SKB II, BI tak mengenakan bunga dari pinjaman yang diberikan melalui pembelian SBN.

Sementara SKB III, bunga yang dibayarkan oleh pemerintah tidak mengikuti bunga pasar, melainkan besaran bunga pasar dikurangi dengan tingkat suku bunga acuan BI yang belaku.

"Itu bunganya sama dengan biaya operasi moneter. Waktu 3,5% ya biaya fiskalnya 3,5%. Kalau bunga pasar 7%, maka tinggal dikurangi. Kalau sekarang BI rate 5,75% dan yield pasar 6-7% ya dikurangi saja, itu biaya penghematannya," jelas Perry.

Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dengan adanya SKB yang dibuat bersama dengan BI, pemerintah diestimasikan menghemat pembiayaan hingga Rp30 triliun per tahun.

"Yang kita hitung estimasi penghematan kita antara Rp29 triliun sampai Rp30 triliun per tahun .Tapi ini kan bergerak. SBN ini jangka waktu nya 5-8 tahun," tandasnya. (OL-8)

BERITA TERKAIT