20 January 2023, 20:12 WIB

Kolaborasi Universitas Prasetiya Mulya dan Dexa Medica Gelar Marketition 2022


Mediaindonesia.com |

MESKI dibayangi oleh gejolak ekonomi global tahun ini, optimisme tetap digaungkan oleh pemerintah. Hal itu pun disambut Universitas Prasetita Mulya dengan kembali menggelar kompetisi tahunan: Marketition 2022. 

Marketition adalah pionir kompetisi studi kasus pemasaran tingkat pascasarjana di Indonesia dan negara-negara Asia. Universitas Prasetiya Mulya sendiri telah memulai Marketition sejak 2012.

Bukan sekadar kompetisi bisnis, Marketition juga merupakan gerakan untuk marketing executive. Mahasiswa akan dibawa lebih dalam kepada perspektif nyata dunia pemasaran seperti: menganalisa pasar, mengemukakan creative campaign ideas, merancang strategi, menentukan KPI/outcome dan hal lainnya seperti membangun relasi.

Untuk Marketition 2022 kali ini yang keseluruhan acara diadakan secara online menggunakan aplikasi Zoom, Universitas Prasetiya Mulya menggandeng PT Dexa Medica, perusahaan riset farmasi dan kesehatan terbesar di Asia Tenggara dan aset strategis Nasional. 

Baca juga : Prodi S2 Ilmu Kimia FMIPA UI Raih Akreditasi Internasional

PT Dexa Medica juga mengembangkan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang bahan bakunya diambil dari kekayaan alam Indonesia. OMAI merupakan obat dari bahan alam yang telah melalui proses uji pra-klinis hingga uji klinis.

Pada Marketition 2022, salah satu produk Dexa Medica yakni HerbaKOF dijadikan studi kasus pemasaran yang dikompetisikan. Pemilihan brand HerbaKOF bertujuan memberikan tantangan kepada peserta untuk menyusun kampanye pemasaran ke brand dengan performa yang sudah baik. 

HerbaKOF dibuat dari bahan alam yakni daun Legundi, mahkota dewa, daun saga, dan jahe. HerbaKOF telah teruji pra-klinis sehingga masuk dalam Obat Herbal Terstandar (OHT) atau salah satu Obat Modern Asli Indonesia (OMAI). HerbaKOF juga telah merambah pasar Amerika Serikat. Di situs e-commerce Amerika Serikat, Amazon, bahkan HerbaKOF mendapatkan penilaian positif dari konsumennya.

Sebanyak 30 tim mendaftar untuk Marketition 2022 dari Indonesia dan 2 tim dari Jepang. Tim-tim ini juga mendapatkan webinar dan technical meeting guna mendapatkan pemahaman dan pengenalan produk sebelum menciptakan proposal mengenai ide kreatif pemasaran agar lolos penyaringan selanjutnya.

Proses penjurian yang ketat akhirnya menyisakan 15 tim terpilih. Pada 14 Januari 2023 lalu di babak akhir, tim-tim tersebut kembali beradu strategi menuju 6 besar sampai masuk babak penentuan 3 juara. 

“Untuk para peserta sendiri, ini adalah ajang yang tepat sebagai media untuk berlatih berhadapan dengan tantangan nyata dan solusi yang dapat diterapkan” ujar Fathony Rahman, Dekan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulyaa. 

Adapun hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan penilaian para juri adalah: target market analysis, marketing campaign, KPI of success, Financials, dan Group Presentation.

Tim yang berhasil mendapatkan gelar juara dan hadiah senilai total Rp47.000.000, yaitu Markethink (Universitas Gajah Mada) yang menjadi juara 1, diikuti IMac (Universitas Prasetiya Mulya, Tsukubadass (University of Tsukuba), dan Vyavastha (UGM) yang meraih best pitch.

Florence Juanita dari tim Markethink mengatakan, dengan mengikuti kompetisi ini ternyata membawa pengalaman baru yang tidak pernah ditemukan di ruang kelas. 

“Herbakof yang dipilih menjadi study case adalah sebuah persoalan nyata, sehingga kami harus berpikir taktis lebih dari sekedar menyelesaikan teori pelajaran," ujarnya.

Lydia dari tim IMac sebagai runner-up juga mengaku mendapatkan banyak wawasan, dan masukan dari juri, 

“Kamipun belajar bagaimana mengemukakan ide dan konsep secara transparan namun ringkas. Dan paling menyenangkan saat dapat berkompetisi juga dengan tim Asia lain (Jepang)” pungkasnya.

Proses panjang yang harus dilalui para tim membuktikan Marketition 2022 merupakan ajang dengan komitmen serius untuk mencetak pebisnis muda yang terampil dalam skill dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang dinamis. 

Hal itu juga menunjukkan bahwa tidak ada proses yang instan untuk melahirkan sebuah ide dan gagasan bisnis. Namun di sinilah tantangan, sekaligus kesempatan emas bagi para marketing enthusiast untuk mewujudkan bisnis impiannya. (RO/OL-7)

BERITA TERKAIT