PT HM Sampoerna menggelar peresmian fasilitas produksi dan pelepasan ekspor perdana produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat.
Fasilitas produksi itu merupakan bagian dari investasi dan penciptaan nilai ekonomi Sampoerna di Indonesia. Fasilitas produksi yang mulai beroperasi pada kuartal IV 2022 ini dibangun sejak akhir 2021 dengan realisasi investasi senilai lebih dari US$186 juta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan fasilitas produksi dan melepas ekspor perdana produk tembakau inovatif bebas asap PT HM Sampoerna secara virtual. Ia mengucapkan selamat kepada jajaran manajemen dan karyawan Sampoerna atas inovasi tersebut.
"Investasi yang dilakukan Sampoerna diharapkan memberikan dampak positif untuk menghasilkan inovasi dan menciptakan nilai ekonomi di berbagai sektor, termasuk UMKM, retail tradisional, kemitraan dengan petani, dan pengembangan riset," katanya dikutip dari situs resmi Sampoerna.
Di sisi lain, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (BRIN) Laksana Tri Handoko menyampaikan apresiasinya kepada PT HM Sampoerna atas investasi yang turut membawa inovasi baru perusahaan.
Baca juga : Pabrik dan Pusat Distribusi Produk BOLDe Resmi Dibuka di Tangerang
“Kita sangat mengapresiasi investasi dari teman-teman Sampoerna ke Indonesia. Khususnya, tidak hanya sekadar investasi, tapi juga membawa inovasi barunya. Ini tentu salah satu produk alternatif yang inovatif,” ujar Laksana.
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Indonesia atas iklim investasi yang kondusif, serta komitmen dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional.
“Sebagai perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia selama hampir 110 tahun, kami berharap dapat terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia melalui investasi berkelanjutan serta dampak ekonomi bagi mata rantai dan ekosistem industri tembakau nasional secara keseluruhan,” ujar Vassilis.
Vassilis menambahkan bahwa di samping pembangunan pabrik, Sampoerna juga berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah ekonomi yang mencakup peningkatan kapasitas riset, penyerapan tenaga kerja berketerampilan tinggi, pembelian pasokan tembakau lokal, pemberdayaan UMKM yang mencakup dukungan digitalisasi dan peningkatan kapasitas peritel tradisional, pengoperasian pusat layanan digital, serta peningkatan kinerja ekspor.
“Investasi jangka panjang Sampoerna yang merupakan bagian dari Philip Morris International ini merupakan bukti kepercayaan kami akan kepastian iklim investasi dan usaha di Indonesia. Saya berharap, investasi kami turut memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi dari dalam dan luar negeri,” tegas Vassilis. (RO/OL-7)