DEFISIT Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 tercatat sebesar Rp464,3 triliun, setara 2,38% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Realisasi sementara itu jauh lebih rendah dari yang diasumsikan melalui Peraturan Presiden 98/2022 sebesar Rp840,2 triliun, atau 4,5% terhadap PDB.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi defisit anggaran yang terbilang rendah itu mendorong upaya konsolidasi fiskal yang dilakukan pemerintah dapat berjalan lebih baik.
"Angka Rp464,3 triliun ini jauh lebih rendah, hampir setengahnya sendiri (dari asumsi defisit dalam Perpres). Ini menunjukkan konsolidasi fiskal yang luar biasa," ujarnya dalam konferensi pers APBN, Selasa (3/1).
Dia menekankan, angka defisit yang dirilis pemerintah tersebut masih bersifat sementara. Sebab pembukuan realisasi pendapatan dan belanja negara 2022 masih belum melewati proses audit.
Adapun defisit anggaran tersebut terjadi lantaran pendapatan negara tercatat lebih rendah dari realisasi belanja negara. Kemenkeu mencatat selama 2022 realisasi pendapatan negara sebesar Rp2.626,4 triliun, tumbuh 30,6% dibanding realisasi tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Baca juga: Nicke: BBM Pertamina Masih di Bawah Harga Pasar
Kinerja pendapatan negara itu utamanya ditopang oleh penerimaan perpajakan sebesar Rp2.034,5 triliun. Itu berasal dari penerimaan pajak Rp1.716,8 triliun dan penerimaan kepabeanan dan cukai Rp317,8 triliun. Sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat mencapai Rp588,3 triliun.
Sedangkan belanja negara sepanjang 2022 tercatat sebesar Rp3.090,8 triliun, atau tumbuh 10,9% dari realisasi di 2021. Itu berasal dari belanja pemerintah pusat yang tercatat mencapai Rp2.274 trilun dan belanja transfer ke daerah sebesar Rp816,2 triliun.
Adapun realisasi pembiayaan sepanjang 2022 tercatat sebesar Rp583,5 triliun, atau tumbuh negatif 33,1% (yoy). Sri Mulyani mengatakan, penurunan realisasi pembiayaan anggaran konsisten terjadi dalam dua tahun terakhir.
"Jadi ini menggambarkan APBN segera menyehatkan diri untuk kita selalu siap dalam menjaga perekonomian dan juga masyarakat," pungkas dia. (OL-4)