PADA 2023 menjadi momentum optimisme terhadap aktivitas penempatan pekerja migran Indonesia (PMI). Geliat ekonomi global pascapandemi telah mendorong transformasi yang fundamental di berbagai sektor, termasuk kebutuhan tenaga kerja terampil yang akan terus meningkat.
Tahun depan bisa menjadi momentum aktivitas penempatan PMI lebih optimal lagi sebagai akselerasi penyerapan tenaga kerja Indonesia sehingga dapat berkontribusi pada perekonomian negara. Kebutuhan tenaga kerja di beberapa negara diprediksi kembali normal pascamasa transisi pandemi berakhir dan diharapkan membuka banyak peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia. Hal tersebut tentu akan memberikan keuntungan bagi sebagian tenaga kerja Indonesia yang selama ini lebih nyaman bekerja di luar negeri.
Direktur PT Timuraya Jaya Lestari Ahmad Faisol mengungkapkan prediksinya kebutuhan negara-negara yang selama ini mengandalkan tenaga kerjanya dari Indonesia akan semakin meningkat pada 2023. "Kami pelaku usaha penempatan PMI melihat 2023 menjadi tahun optimisme setelah dua tahun terakhir stagnan karena pandemi. Meski beberapa negara masih dibayang bayangi dengan resesi pada tahun depan, kami melihat kebutuhan tenaga kerja khususnya sektor kesehatan bakal meningkat," tutur Ahmad Faisol dalam keterangan tertulis, Jumat (30/12).
Perbaikan beragam pada sektor penempatan selama pandemi yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) diharapkan juga memudahkan proses penempatannya dan lebih memberikan kepastian perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri. "Penyiapan tenaga kerja yang selama pandemi tidak dapat dilakukan karena aktivitas penempatan tidak maksimal. Tahun ini diharapkan bisa berjalan dengan normal," tambahnya.
Ahmad Faisol berharap perusahaannya yang berdiri sejak 2003 tersebut dan bergerak pada penempatan pekerja migran Indonesia pada 2023 dapat berbuat banyak terutama pada penempatan tenaga kerja kesehatan yang peluang kerjanya sangat tinggi. "PT Timuraya Jaya Lestari memiliki perhatian pada penempatan pekerja skill, terutama di sektor kesehatan seperti perawat dua tahun terakhir agak susah karena kebutuhan tenaga kerja kesehatan dalam negeri juga sangat tinggi, tetap akan berangsur normal karena banyak juga tenaga kerja kita yang berniat bekerja di luar negeri untuk menambah pengalaman dan jam terbang," pungkas Ahmad Faisol. (OL-14)