BIPO dan Disprz mengelar acara Roundtable on “Talent management and The Learning Cycle – Aligning Retention, Succession, and Experience to Learning & Development”.
Acara ini telah diselenggarakan di Artotel Hotel, Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Beberapa pembicara yang turut hadir dalam acara ini antara lain, Country Director -BIPO Indonesia Mario Widjaja, Country Director- Disprz Indonesia Aditya Pratama, VP-Sales GajiGesa Reno Mongula.
Selain itu, ada pula Senior Manager-HR & Legal PT Sumber Bintang Perkasa Risza Oki Pardira dan Strategic Innovation Executive PT Paragon Technology and Innovation Rosadi Agung.
Acara ini ditujukan untuk melihat potensi dari karyawan yang mampu melangkah lebih maju untuk memimpin masa depan.
Selain itu, orang-orang yang turut hadir dari bidang human resources (HR), praktisi, learning & development (L &D) juga diberikan wawasan mengenai bagaimana merencanakan pelatihan dan pembelajaran seputar organisasi untuk jangka waktu panjang.
Baca juga: Pentingnya Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Saat Memulai Bisnis
Acara ini juga bertujuan untuk menemukan celah perkembangan karier dengan program pembelajaran komprehensif untuk L&D diiringi pertimbangan perencanaan strategis.
Sebanyak 92% profesional dari L&D, menggabungkan pembelajaran berbasis komunitas pada strategi L&D mampu meningkatkan keterlibatan dan motivasi karyawan. Hal ini didasari adanya rasa kebersamaan di tempat kerja.
Dalam keterangan pers, Rabu (28/12), Mario Widjaja selaku Country Director BIPO mengungkapkan bahwa acara ini sangat menarik dan bermanfaat.
"Harapannya agar semua peserta dapat memperoleh manfaat bagaimana mengelola talenta di organisasi masing-masing," katanya.
Selain itu, BIPO merasakan kerja sama yang sangat hangat dan memanjakan dengan Disprz, dan semoga dengan silaturahmi ini dapat terus memberikan solusi terbaik dan meningkatkan kedewasaan bagi organisasi di Indonesia.
Tidak ketinggalan juga Country Director Disprz, Aditya P menyatakan bahwa perlunya untuk mengidentifikasi karyawan yang mampu memimpin di masa depan melalui program pembelajaran efektif dan efisien terhadap kinerja.
"Tentunya dengan diberikannya pembelajaran yang efektif dan efisien, hal ini akan berdampak baik dalam peningkatan retensi dan produktivitas karyawan di tempat kerja," jelasnya.
Inisiatif tersebut harus dilaksanakan untuk mencoba dan menilai format pembelajaran yang berbeda.
Aditya juga menambahkan bahwa rencana pelatihan & pembelajaran seputar tujuan jangka panjang organisasi merupakan hal yang sangat penting karena mendorong ROI yang lebih tinggi.
Selain itu, Aditya juga menyatakan bahwa kita harus fokus pada membangun kedekatan keterampilan dalam rangkaian keterampilan saat ini dan masa depan.
Jika Anda merekrut dalam skala besar, fokuslah untuk merancang ekosistem pembelajaran yang menarik bagi talenta dan persiapkan mereka untuk sukses.
"Membuat program internal dengan fokus soft skill, sehingga karyawan siap untuk peran selanjutnya," katanya.
Perusahaan bisa pisahkan talenta, bangun keterampilan domain dan teknis dan petakan mereka ke peran secara internal dan pertimbangkan dampak keseluruhan dari pelatihan berbasis keterampilan.
"Berfokus pada kepadatan bakat, yaitu, merekrut, melibatkan, dan mengembangkan bakat terbaik, memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Obsesi yang meningkat terhadap nilai-nilai sebagai tuas pembelajaran dapat meningkatkan adopsi pembelajaran," tutur Aditya. (RO/OL-09)