BADAN Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila (B2P3) menggelar Indonesia Labour Forum (ILF) jilid II bertajuk 'Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) ke Saudi Arabia: Siapa Untung, Siapa Buntung'. Sejumlah pejabat terkait bidang Pekerja Migran Indonesia (PMI) diundang sebagai narasumber.
Talk Show yang digelar di Sekretariat Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin, dijadwalkan dibuka pukul 09.00 Wib, diundur hingga ke pukul 10.00 guna menunggu pejabat hadir. Namun hingga Sekretaris Jenderal Pemuda Pancasila, H. Arif Rahman, SH membuka acara sekaligus sebagai Keynote Speaker, tidak satupun pejabat yang hadir. Absennya pejabat dari Kemenaker, Kepala BP2MI dan Kementerian Luar Negeri mengusik “kekesalannya” Sekjen PP.
"Mungkin mereka takut diundang bicara SPSK. Kalau ada yang diundang tidak mau datang apalagi kebijakannya merugikan buruh, saya perintahkan Jamal (Ketua Badan Pekerja PP) didemo saja,” ujar Arif berseloroh.
Menurut Arif, Pemuda Pancasila mendukung program penempatan PMI sector domestic melalui SPSK. Skema SPSK bagus, cuma sayangnya terganjal oleh adanya Tarik menarik kepentingan antar asosiasi.
“Kita undang pejabat untuk mendengar seberapa jauh sosialisasi SPSK ini sudah dilakukan dan apakah ada transparansi bagi anggota P3MI dalam tata Kelola penempatannya,” ujar Arif.
Arif menduga, belum diimplementasikan SPSK sampai sekarang karena ada Tarik menarik antar instansi pemerintah dan antar asosiasi P3MI. Kalau benar ini terjadi, maka yang rugi akhirnya PMI, dan kita Kembali akan lihat pengiriman PMI Ilegal.
Kiprah PP untuk membela PMI sudah dilakukan oleh perwakilan PP di luar negeri. Di Jeddah, kita punya anggota PP yang tiap hari mengumpulkan sumbangan untuk membantu PMI korban kekerasan majikan.
“Saya mendapat laporan, sudah ada 11 PMI korban siksa majikan yang didokumentasikan di youtube dan dibela PP Saudi,” papar Arif.
Di Malaysia, lanjut Arif, kita sudah bicara dengan Dubes kita agar PMI ilegal bisa dilegalkan. In sha Allah, Januari kita mau ketemu dengan PM Anwar Ibrahim untuk pemutihan PMI ini.
Usai memberi sambutan, ILF dilanjutkan dengan sesi pemaparan para narasumber yang dipandu oleh Rahma Sarita. Para narasumber yang hadir yaitu, Ketua B2P3, Jamaludin Suryahadikusuma, Pengamat Kebijakan, Hendra Setiawan, Direktur Migrant Watch, Aznil Tan, dan Pemerhati PMI, Yusri Albima.
Sementara dari penanggap yaitu Direktur SSPP Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Devriel Sogia, Aktivis PMI, Asosiasi P3MI, PMI Purna dan Keluarganya dan Pemerhati PMI.
Ketua Badan Buruh Pekerja Pemuda Pancasila Jamal menyatakan organisasinya akan terus memperjuangkan hak-hak buruh terutama buruh migran yang telah menunjukkan perannya sebagai pahlawan devisa.
"Kami juga akan Konsisten memperjuangkan dengan sungguh-sungguh SPSK yang fair dan bisa diadopsi oleh semua P3MI tanpa ada tebang pilih dari Organisasi Asosiasi mana mereka berasal," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Peringati Migrant Day, Badan Buruh PP Refleksi Pekerja Migran ...