22 December 2022, 16:27 WIB

BI masih Ada Ruang Naikkan Suku Bunga di 2023


Fetry Wuryasti |

GRUP ekonom Bank Mandiri masih melihat ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan BI-7DRRR di semester I 2023. Dari sisi eksternal, semua bank sentral utama, termasuk The Fed, European Central Bank (ECB), dan Bank of England (BoE), telah memberikan sinyal penaikan suku bunga yang lebih lambat tetapi akan naik lebih banyak lagi di tahun depan.

Hal ini menunjukkan bahwa inflasi global telah mencapai dan tetap tinggi untuk periode yang lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Ini memberikan ruang bagi penurunan suku bunga kebijakan untuk kemungkinan mulai terjadi pada 2024.

Dampak sikap moneter yang masih hawkish terhadap pasar keuangan Indonesia, yaitu kembali menyulut kekhawatiran risiko resesi global tahun depan, ketidakpastian yang berkepanjangan, dan memberikan rintangan bagi arus masuk modal dan tekanan bagi mata uang di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Fundamental ekonomi Indonesia yang kokoh mungkin sedikit banyak meredupkan sentimen negatif, tetapi kehati-hatian tetap ada, terutama dalam jangka pendek. Kami melihat nilai tukar rupiah terhadap US$ akan berada di kisaran 15.200 per dolar AS di 2023," kata Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman, Kamis (22/12).

Dari sisi domestik, diperkirakan inflasi akan tetap tinggi, sekitar 5%-6% yoy, setidaknya hingga semester I 2023, di tengah dampak putaran kedua penyesuaian harga BBM terhadap barang dan jasa lain serta efek dasar yang rendah di semester I 2022. Inflasi diperkirakan melambat menuju 3,5%-4% pada akhir 2023. (OL-14)

BERITA TERKAIT