20 December 2022, 13:53 WIB

Menkop UKM Targetkan Tumbuh 50 Wirausaha Baru dari Kaum Disabilitas Tahun Depan


Despian Nurhidayat |


MENTERI Koperasi dan UKM Teten Masduki menargetkan tercipta 50 wirausaha baru dari penyandang disabilitas pada 2023 agar lebih kompetitif.

"Target tersebut cukup ambisius, tapi kami yakin bisa dijalankan,” tegas Teten saat memberikan sambutan pada acara Karya Tanpa Batas, yang merupakan program tahunan bagi para disabilitas di Gedung Smesco, Jakarta, Selasa (20/12).

Program ini digelar dalam rangka Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember setiap tahunnya. Program ini digelar oleh Organisasi Aksi Solodaritas Era-Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) berkolaborasi bersama Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Yayasan Perempuan Tangguh Mandiri Indonesia (PTI), serta Smesco Indonesia.Puncak acara ‘Karya Tanpa Batas’ 2022 diselenggarakan pada 19-20 Desember 2022 di Gedung Smesco Indonesia.

Optimisme Menteri Teten akan kemunculan wirausaha baru itu dipicu dengan pendirian Lembaga Inkubator Disabilitas Indonesia. Selanjutnya, Kemenkop UKM juga bekerja sama dengan Kemendikbud Ristek merevitalisasi fungsi SLB (Sekolah Luar Biasa).

Harapannya, SLB menjadi inkubator anak-anak diabilitas mengasah keterampilan siswa SLB yang menjadi modal dasar membangun jiwa kerwirausahaan.

Selain itu, Menkop juga mengapresiasi hadirnya Koperasi Tangguh Berdikari Indonesia yang diharapkan bisa memfasilitasi para disabilitas sehingga untuk menjalankan wirausaha. “Dengan memiliki badan hukum melalui koperasi, kesempatan bagi penyandang disabilitas berusaha makin terbuka lebar,” kata Teten.

Untuk lebih mendukung koperasi tersebut, Menkop Teten mengatakan pihaknya juga telah mengajak Lembaga Penyaluran Dana Bergulir (LPDB) yang berada di bawah naungan Kemenkop dan UKM untuk memfasilitasi akses pembiayaan kepada koperasi disabilitas, dan lebih menjangkau lebih banyak lagi wirausaha disabilitas.

Selanjutnya dengan koperasi yang berdiri tersebut, akan dikembangkan pembiayaan melalui KUR Klaster ke perbankan. Setiap kelompok usaha bisa mengakses pembiayaan hingga Rp500 juta.

Dia juga mendorong kemitraan strategis untuk menciptakan ekonomi inklusif terwujud dalam pekerjaan dan kehidupan yang layak dan patut diperjuangkan.

“Langkah ini adalah ikhtiar kami untuk memberikan kesempatan, tanpa terkecuali para disabilitas,” tegasnya. (E-3)

BERITA TERKAIT