PERUSAHAAN penyedia layanan (managed service) di bidang teknologi informasi, khususnya teknologi pusat data terbaru yang disebut cloud computing, Elitery (PT Data Sinergitama Jaya), bersiap untuk melantai di Bursa Efek Indonesia pada awal 2023. Ini dilakukan untuk meningkatkan dan memperkuat infrastruktur dan manajemen perusahaan demi mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia.
Presiden Direktur Elitery Kresna Adiprawira mengatakan, covid-19 mengakselerasi transformasi digital di semua sektor, baik swasta maupun pemerintahan. Teknologi cloud merupakan faktor utama yang membantu proses digital transformasi tersebut. Dengan menggunakan teknologi cloud, transformasi digital dapat dilakukan dengan cepat dan dapat dengan mudah memanfaatkan teknologi-teknologi terkini seperti artificial intelligence (AI), big data, machine learning (ML), dan internet of things (IOT).
Riset World Economic Forum (2020) menyatakan bahwa cloud computing ialah teknologi yang paling tinggi diadopsi selama pandemi dengan pencapaian 95%. Besarnya potensi pengguna teknologi cloud di Indonesia membuat perusahan-perusahaan penyedia seperti Google, Amazon, Microsoft, Alibaba, dan Huawei melakukan investasi secara besar-besaran dalam membangun infrastruktur cloud di Indonesia. "Melihat hal tersebut, kami yakin ini merupakan saat yang tepat untuk mengembangkan Elitery secara agresif. Karena itu, Elitery berencana melakukan IPO untuk dapat mengambil momentum pertumbuhan cloud computing yang sangat cepat dan menguasai pasar Indonesia," tambah Kresna dalam keterangan tertulis, Senin (19/12).
Berdasarkan laporan prospektus, Elitery akan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak-banyaknya 500 juta saham baru dengan nilai nominal Rp25 setiap saham. Jumlah saham yang dilepas itu sebanyak-banyaknya 24,61% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Elitery membuka harga penawaran kepada masyarakat Rp120-Rp150 setiap saham. Diharapkan dari penawaran saham tersebut, dana segar yang terkumpul mencapai Rp75 miliar.
Kresna optimistis saham yang ia tawarkan dapat menarik para investor. Pasalnya, pusat data, khususnya teknologi yang terbaru, cloud computing, merupakan tulang punggung dari ekonomi digital yang diperlukan dalam operasional sehari-hari semua sektor baik swasta maupun pemerintahan. Pemerintah sudah mengeluarkan beberapa peraturan khusus yang mewajibkan keberadaan pusat data seperti PP 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), PP 71/2019 terkait Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE), dan POJK 04/2021 untuk Lembaga Jasa Keuangan Non Bank (LKJNB).
Selain itu, dengan pengalaman lebih dari 11 tahun, model usaha yang terbukti menguntungkan dan puluhan teknisi yang memiliki sertifikasi internasional, Elitery memiliki fondasi yang kuat untuk berkembang secara pesat. Perusahaan yang baru saja memenangkan tiga kategori (Top Digital Implementation 2022 Star 4, Top Leader on Digital Implementation 2022, Top CIO on Digital Implementation 2022) pada Top Digital Awards 2022 memiliki tim R&D khusus mengembangkan produk yang digunakan oleh Bank BCA dan saat ini sedang dalam tahap mendapatkan hak paten.
"Dengan tingginya kebutuhan atas teknologi cloud ditambah dukungan nyata dari pemerintah, Elitery akan semakin berkembang. Diharapkan dengan dukungan dari para investor, Elitery bisa menjadi perusahaan lokal yang menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menguasai pasar Indonesia bahkan luar negeri," ujar Kresna yang baru saja dinobatkan sebagai Top Leader on Digital Implementation 2022 Star 4 pada acara Top Digital Awards 2022.
Dengan IPO, pihaknya berencana melaksanakan pengembangan di bidang manajemen dan operasional. Pengembangan ini direncanakan untuk perluasan pasar dengan mengembangkan usaha, baik di dalam maupun luar negeri. Divisi R&D Elitery juga akan terus membangun solusi-solusi inovatif berbasiskan teknologi cloud. Tidak hanya itu, Elitery akan membantu mengembangkan talenta Indonesia agar dapat bersaing dengan talenta asing, khususnya di bidang cloud.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia masih kekurangan 9 juta pekerja bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pemerintah saat ini terus berupaya dalam menyediakan infrastruktur teknologi informasi (TI) yang merata dan memadai di seluruh Indonesia. "Melihat kebutuhan tersebut, Elitery melakukan rekrutmen SDM dan pemberian pelatihan kepada karyawan Elitery (Eliters) agar SDM TI Indonesia dapat bersaing secara global," kata dia. Karenanya, IPO ini akan menjadi batu loncatan bagi perusahaan dalam menjalankan visinya menjadi leader pada Gartner Magic Quadrant, khususnya pada bidang cloud computing. (OL-14)