PLATFORM e-commerce berbasis di Jakarta, Plugo, meraih pendanaan Seri A senilai US$9 juta atau Rp140 miliar menjelang peluncuran publiknya pada 2023. Putaran ini dipimpin oleh Altos Ventures diiringi dukungan kuat dari BonAngels Venture Partners, Access Ventures, Mahanusa Capital, Prodigy Investment, dan Pearl Abyss Capital.
Dana akan digunakan untuk pengembangan produk di masa mendatang dan perekrutan di berbagai divisi seiring Plugo memperluas cakupan operasionalnya. Dipimpin oleh Kyungmin Bang sebagai Founder dan CEO, Plugo didirikan untuk memberdayakan siapa pun yang ingin memulai bisnis online. Plugo memberi kendali yang lebih besar kepada para penggunanya agar brand identity yang lebih kuat serta kemampuan mengatur harga jual barang yang lebih bersaing sekaligus scalable atau terukur.
"Kami bangga mengumumkan perolehan dana segar ini yang merupakan bukti nyata dari kepercayaan para investor terhadap bisnis kami," kata Kyungmin dalam keterangan tertulis, Kamis (15/12). Lanskap e-commerce Indonesia merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan terpesat di dunia, bahkan selama penurunan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi. Ekonomi digitalnya bernilai sekitar US$77 miliar tahun ini, menurut laporan dari Google, Temasek, dan Bain & Company.
Sektor ekonomi digital ini, yang didominasi oleh e-commerce, diprediksi mencapai US$130 miliar pada 2025. "Tidak hanya nilainya yang besar dan signifikan, tetapi di sana masih banyak peluang tak terhingga. Terlebih lagi, bisnis lokal telah mengadopsi teknologi digital dengan sangat cepat karena inovasi ekosistem e-commerce yang terus berkembang, dan perubahan perilaku konsumen yang dinamis," komentar Kyungmin tentang potensi pasar Indonesia.
"Selama dekade terakhir, tren pasar selalu didominasi oleh business-to-consumer (B2C) atau marketplace. Platform direct-to-consumer (D2C) seperti Plugo baru-baru ini saja menjadi tren untuk bisnis yang lebih transparan dan efisien. Namun, kami percaya Plugo memiliki potensi besar karena masih banyak ruang untuk tumbuh dan juga celah besar di pasar, khususnya di kalangan UMKM," ujar Kyungmin.
Beberapa tahun ke belakang, ekosistem e-commerce dirancang sedemikian rupa sehingga mendirikan toko merupakan tantangan sulit dan berjualan bahkan lebih sulit lagi. Faktor-faktor ini menciptakan lingkungan ketika ukuran, pengalaman, dan ketersediaan dana menjadi halangan bagi sebagian besar merchant baru.
Selain itu, merchant yang memulai usaha memiliki kekhawatiran dalam membangun branding untuk jangka panjang. Hal ini terutama lebih penting di masa sekarang, di mana bisnis baru bermunculan di mana saja setiap saatnya. "Platform kami dirancang untuk menghilangkan rintangan tersebut—kami ingin mendemokratisasi e-commerce dan mempermudah merchant kami untuk meraih kebebasan," ujar Kyungmin.
"Plugo menawarkan serangkaian fitur yang tidak tertandingi, yang dapat mengubah masa depan e-commerce di Indonesia," ujar Moon-suk Oh, Partner di Altos Ventures. "Misi Plugo sejalan dengan misi kami untuk menciptakan nilai ekonomi yang signifikan seraya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Kami sangat senang bermitra dengan Plugo untuk mendukung visi serta pertumbuhan bisnis mereka."
Charles Rim, Founder dan General Partner di Access Ventures, menambahkan pihaknya sangat terkesan dengan tim berpengalaman yang dibentuk oleh Kyungmin. Ia yakin ini waktu yang tepat untuk kelahiran Plugo karena lanskap e-commerce sedang mengalami turbulensi yang akan membawa disrupsi positif, menguntungkan merchant serta konsumen yang aspiratif.
Plugo didirikan pada 2022 dan baru saja meluncurkan versi closed beta. Plugo berencana melakukan rilis pada awal 2023. Platform tersebut nantinya dapat digunakan oleh calon pengguna di seluruh Indonesia. (OL-14)