MUFG Bank, Ltd, Jakarta Branch (MUFG Bank) bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan Habitat for Humanity Indonesia (HFH Indonesia) menggelar program Sejahterakan Warga Desa Kedung Dalem Mauk Tahap 2.
MUFG Bank dan Habitat Indonesia berkomitmen dalam mendorong kesejahteraan warga desa melalui perbaikan warung kecil, pelatihan literasi keuangan bagi warga desa yang didukung oleh MUFGivers, dan pelatihan inklusi keuangan bersama Bank Danamon.
Program Sejahterakan Warga Desa Kedung Dalem ini dibuka dengan memberikan pelatihan literasi keuangan dan inklusi keuangan kepada 100 orang warga. tepat setelah acara peresmian secara simbolis dilakukan.
Selanjutnya, program perbaikan warung akan berlangsung selama empat bulan yakni sejak 11 Desember 2022 sampai dengan Maret 2023.
MUFG Bank Executive Officer Country Head of Indonesia Kazushige Nakajima mengatakan bahwa dukungan MUFG saat ini merupakan bentuk keberlanjutan untuk menciptakan kehidupan masyarakat dengan pemberdayaan ekonomi.
Baca juga: Dosen Vokasi UI Gelar Literasi Keuangan untuk Perempuan di Kepulauan Seribu
"Sepanjang Agustus 2020 hingga Februari 2021, kami telah bekerja sama dengan HFH Indonesia untuk mendirikan rumah layak huni dan menyediakan akses ke air bersih di Desa Kedung Dalem," ujar Kazushige Nakajima dalam keterangan pers, Rabu (14/12).
"Saat ini, kami kembali memberikan dukungan bagi warga melalui beberapa aktivitas yakni renovasi warung, pelatihan literasi keuangan keluarga yang akan dipandu oleh MUFGivers, dan inklusi keuangan bersama Bank Danamon," katanya.
"Kami berharap kegiatan ini berdampak positif bagi pembangunan desa dan para penerima manfaat," ujar Kazushige.
General Manager Habitat for Humanity Indonesia, Abraham Tulung, mengatakan bahwa Habitat sudah hadir di Mauk untuk mendukung kesejahteraan masyarakat sejak 10 tahun lalu.
Habitat for Indonesia, kata Abraham, telah membangun dan merenovasi lebih dari 1.000 rumah serta 160 toilet umum dan individual di kawasan Mauk.
"Pandemi Covid-19 juga berdampak dan mengganggu kehidupan ekonomi di Mauk, banyak usaha-usaha terganggu dan kesejahteraan sosial masyarakat juga terganggu," jelasnya.
"Terus terang kami bersyukur sekali dengan adanya MUFG bank yang melakukan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang beda yakni membuat atau merenovasi warung dari ibu-ibu untuk bisa berjualan lebih baik," kata Abraham.
Selain itu, Abraham juga mengatakan bahwa dukungan MUFG Bank ini merupakan bagian dari implementasi menjalankan prinsip dasar negara Indonesia yakni yang tertuang dalam sila ke-5 Pancasila.
"Mereka di Indonesia benar-benar menjalankan apa yang tercantum di Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
"Hal itu dilakukan oleh MFUG Bank dengan membangun warung yang tentunya diharapkan nanti sukses dan berhasil," ujar Abraham.
"MUFG juga memberikan pelatihan yang dibutuhkan oleh para ibu di desa untuk mengatur keuangan keluarga," ungkap Abraham.
Seperti diketahui masyarakat Desa Kedung Dalem didominasi oleh warga yang bekerja sebagai buruh tani atau buruh lepas, dan pedagang kecil.
Namun, kondisi warung warga masih banyak yang kondisinya memprihatinkan. Struktur yang rapuh dan atap yang bocor menyebabkan air hujan masuk dan sering merendam kios dan barang dagangan.
Tidak hanya itu, warung di Desa Kedung Dalem juga tidak memiliki etalase atau ventilasi sehingga kios menjadi pengap dan gelap.
Salah seorang warga yang mengikuti pelatihan litarasi keuangan, Sartiah (27) merasakan langsung manfaat setelah mendapatkan pengetahuan dari pelatihan tersebut.
Sartiah mengaku belum pernah memiliki rekening perbankan, Bahkan ia hanya menabung atau menyimpan uangnya kepada orang lain, yang kemudian bisa diambilnya setelah setahun menabung.
Pengambilan biasanya dilakukan saat hari lebaran atau saat membeli kebutuhan sekolah anak.
"Tadi tuh dikasih tahu pelatihan mengenai masalah pengeluaran, penghasilan suami dan istri. paham sih. Sebelumnya belum bikin rekening, paling nabung biasa di orang," kata Sartiah. (RO/OL-09)