09 December 2022, 08:20 WIB

Samara Land Group Berkomitmen pada Upaya Dekarbonisasi


Mediaindonesia.com |

INDONESIA berpotensi menjadi negara swasembada energi dan petrokimia di masa depan. Dengan begitu bervariasinya sumber daya alam yang ada, Indonesia berpotensi menjadi negara adidaya dalam 10 tahun mendatang. 

Itu disampaikan Mochamad Sidik Darmawan, CEO dan Founder Samara Land Group, yang mewakili BKK-PII (Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia). Pertamina mencatat bahwa Indonesia masih memiliki 31,6 miliar ton cadangan batu bara, terbukti 137 juta ton per tahun potensi biomassa, 143 TSCF gas alam, 40 juta ton per tahun CPO, dan 64 juta ton sampah plastik. Semua berbasis karbon, sehingga terobosan teknologi diperlukan untuk memaksimalkan potensi karbon tersebut menjadi bahan kimia bernilai tambah tinggi di tengah isu dekarbonisasi. 

"Sangat disayangkan jika Indonesia yang memiliki sejumlah sumber daya karbon, baik fosil maupun nabati, harus terus tergantung pada impor bahan bakar fosil dan petrokimia. Alhamdulillah Pertamina sebagai perusahaan energi sudah sangat menyadari potensi besar sumber daya Indonesia dan memprosesnya untuk menggantikan ketergantungan bahan impor tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (9/12). "Saya rasa tinggal bagaimana melakukan gebrakan pada ranah pemrosesan bahan baku petrokimia untuk menekan impor dan menyejahterakan rakyat di sekitar sumber bahan bakunya."

Di industri batu bara contohnya, lanjut dia, jarang sekali rakyat yang tinggal di daerah penambangan mendapatkan benefit kesejahteraan, karena selama ini batu bara harus diekspor ke luar daerahnya. Hadirnya industri coal to petrochemicals tentu akan meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus menekan impor bahan kimia dan mengurangi defisit current account. Kelebihan coal to chemical setidaknya memanfaatkan batu bara untuk rantai polimer industri bukan dibakar untuk mengemisi CO2 seperti PLTU. Pertamina sepertinya telah memiliki roadmap yang jelas tentang pemanfaatan sejumlah bahan baku lain seperti gas dan biomassa untuk bahan baku petrokimia.

Samara Land Group melalui anak usahanya VIP Engineering terlibat dalam sejumlah pengembangan study coal to chemicals di Indonesia, termasuk di PT Bukit Asam dan Bumi Resources-Ithaca. Samara Land ialah perusahaan properti dan investasi yang fokus pada pengurangan emisi CO2 melalui sejumlah inovasi proses yang meningkatkan nilai tambah di industri properti, konstruksi, dan bahan kimia. VIP Engineering juga tengah mengembangkan sejumlah proyek terkait dekarbonisasi dan Green Methanol-Green Ammonia. 

Dari sektor properti, Samara Land melalui Green Paradise City sedang mengembangkan affordable housing bagi smart people yang mencintai Bumi dengan menyediakan hunian yang terintegrasi dengan transportasi publik. Hunian dengan konsep keseimbangan antara gaya hidup urban dan keseimbangan alam ini berlokasi hanya beberapa ratus meter dari Stasiun Commuter Line Parung Panjang. Jarak tempuhnya hanya sekitar 30 menit ke Stasiun Palmerah menggunakan Commuter Line yang berangkat setiap 10 menit sekali. Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, Samara Land akan meluncurkan perumahan bernuansa Jepang masih di lokasi yang sama di Parung Panjang yaitu The Shizen. 

Upaya Samara Land Group dalam pengurangan emisi CO2 dibuktikan dengan keterlibatannya dalam sejumlah proyek perumahan transit oriented development (TOD) dan inisiasi coal to chemicals industry serta green hydrogen. Dengan dukungan sejumlah stakeholders dan investor, Samara Land Group akan terus terlibat dalam sejumlah inisiasi mendisrupsi kegiatan konstruksi agar lebih ramah lingkungan.

Sidik didaulat oleh PT Kilang Pertamina International untuk menjadi moderator di presentasi sejumlah teknologi lisensor internasional dalam mempresentasikan teknologi konversi petrokimia dari bahan baku gas alam, batu bara, biomassa, dan recycled plastik. Sejumlah lisensor terdepan di dunia refiney, petrokimia, dan dekarbon seperti Haldor Topse, Axens, Thyssen Krups, KBR, UOP, Lummus, dan CLG hadir dalam acara yang digelar oleh Pertamina di Jakarta, 6-7 Desember lalu. (OL-14) 

BERITA TERKAIT