08 December 2022, 20:27 WIB

Pemerintah Optimis Defisit Anggaran 2022 Di Bawah 3%


M. Ilham Ramadhan Avisena |

PEMERINTAH optimistis defisit anggaran negara tahun ini akan berada di bawah 3%, yakni di kisaran 2,8%. Ini karena kondisi perekonomian yang baik dan mendukung peningkatan pendapatan negara. Hal itu juga dinilai dapat menjadi modal kuat untuk melangkah di 2023.

"Saat ini kita melihat sangat besar peluang defisit di bawah 3%. Arahnya sangat baik, karena terakhir itu defisit 0,91%. Kita on track defisit lebih rendah dari yang diprediksi di awal," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu sesuai mengikuti rapat kerja di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Kamis (8/12).

Di triwulan IV 2022 Kemenkeu memperkirakan defisit akan mengalami kenaikan. Ini karena adanya pola belanja anggaran yang tinggi di akhir tahun.

Sebelumnya, pada Juli 2022, pemerintah mengubah proyeksi defisit anggaran menjadi 3,92% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun ini. Angka itu lebih rendah dari yang ditargetkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sebesar 4,5%.

Febrio mengatakan, terus menyusutnya prakiraan angka defisit anggaran tahun ini dapat menjadi modal penting bagi pelaksanaan anggaran di 2023. Sebab, pada tahun depan pemerintah diwajibkan untuk mengembalikan defisit anggaran maksimal 3% terhadap PDB.

Baca juga: Sektor Penerbangan Mulai Bangkit, Penumpang Domestik Tembus 45 Juta

Sementara itu pemerintah meyakini angka pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2022 tidak akan setinggi triwulan sebelumnya yang mencapai 5,72%. Ini karena situasi yang disebut menantang dan adanya faktor hitungan dasar tahunan, di mana pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2021 sudah cukup tinggi, yaitu 5,02%.

"Triwulan IV ini memang agak menantang dibandingkan triwulan III. Kita sudah melihat tanda-tanda bahwa kita harus mengantisipasi perlambatan ekonomi global. Ini yang harus kita antisipasi supaya kita bisa meminimalisasi dampaknya bagi ekonomi kita," jelas Febrio.

Dari hitungan Kemenkeu, perekonomian Indonesia di triwulan IV 2022 diprediksi hanya akan tumbuh 5% atau sedikit lebih rendah dari itu. Namun secara keseluruhan Bendahara Negara optimistis ekonomi nasional masih dapat mencapai angka 5,2%.

"Untuk 2022 memang cukup solid, tantangan itu sekarang yang sedang kita siapkan. Di 2023 kita berharap kita bisa terus mengantisipasi dan melakukan kebijakan-kebijakan yang kondusif untuk perekonomian kita," pungkas Febrio. (OL-4)

BERITA TERKAIT