07 December 2022, 17:18 WIB

BUMN Farmasi Dorong Industri Kesehatan Naik Kelas


Mediaindonesia.com |

BUMN farmasi yaitu PT Bio Farma, PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Kimia Farma Apotek (KFA) menandatangani kerja sama strategis dengan Indonesia Investment Authority (INA) dan didukung oleh Silk Road Fund (SRF) pada 13 November 2022 di Hotel Indigo Seminyak, Bali. Kerja sama ini bentuk upaya konkret dari Kementerian BUMN dalam hal ini holding farmasi untuk bisa mengembangkan sektor kesehatan. 

"Indonesia setelah melewati pandemi, tantangannya ialah agar sektor kesehatan ini bisa diakses dan dijangkau, masyarakat. Kerja sama ini juga mendorong kita lebih mandiri," kata Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury. Ia tidak memungkiri Indonesia dalam bidang healthcare masih didominasi produk impor. 

Dengan kerja sama itu, Pahala berharap Kimia Farma dan Kimia Farma Apotek tidak hanya dapat melakukan distribusi produk tetapi juga dapat mengembangkan dan riset produk secara mandiri. "Yang terpenting ialah meningkatkan kualitas pelayanan healthcare untuk masyarakat di Indonesia yang lebih baik," ujarnya.

Pahala menuturkan, selain mengenai energi transisi dan digitalisasi untuk pertumbuhan, di G20 dibahas pula mengenai cara membangun sistem healthcare yang lebih baik ke depan. "Utamanya, kita harus belajar banyak dari pandemi covid-19," ujarnya lagi.

Penandatanganan kerja sama itu disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury dan Komisaris Utama Bio Farma Tanri Abeng. Selain itu, para pihak yang menyepakati kerja sama ini ialah Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Direktur Utama Kimia Farma David Utama, Direktur Utama KFA Nurtjahjo Walujo Wibowo, Chairwoman of the Board of Directors SRF Zhu Jun, serta Chief Executive Officer INA Ridha Wirakusumah.

Untuk diketahui, investasi dari INA akan digunakan untuk pengembangan bisnis Kimia Farma dan Kimia Farma Apotek. Hingga triwulan II 2022, ekonomi Indonesia mampu tumbuh impresif sebesar 5,44% year on year (yoy) kendati menghadapi tekanan inflasi global dan ancaman resesi. Kondisi positif tersebut turut mendorong pertumbuhan industri healthcare sebesar 6,45% hingga Juni 2022.

Komitmen Biofarma sebagai salah satu BUMN farmasi yaitu bisa mengembangkan produk serta meningkatkan layanan kesehatan yang terintegrasi di Indonesia melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Biofarma akan mendorong industri healthcare nasional naik kelas menuju kualitas dan standar internasional. Untuk itu, penandatangan kerja sama strategis ini menjadi langkah penting dalam rangka memperkuat permodalan perseroan dan mendukung ekspansi anak perusahaan ke tingkat selanjutnya.

Total investasi yang digelontorkan oleh INA dengan dukungan SRF sekitar Rp1,86 triliun untuk 40% kepemilikan di KFA. Hal ini tergantung pada closing account mechanics berdasarkan laporan keuangan pada saat completion. Investasi ini akan digunakan untuk mendanai ekspansi bisnis strategis KFA, kebutuhan modal kerja, serta inisiatif untuk lebih meningkatkan efisiensi operasional.

Kedua investor juga akan berpartisipasi dalam rencana transaksi Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 14 Oktober 2022 di Jakarta. KAEF akan mendapatkan dana untuk mendukung modal kerja dalam rangka ekspansi perusahaan dan peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, menyampaikan bahwa kerja sama investasi ini menjadi landasan bagi pihaknya dalam meningkatkan kontribusi lebih besar lagi terhadap kemajuan industri healthcare Indonesia. "Kami percaya bahwa dengan peningkatan kelas industri healthcare akan berdampak positif pula terhadap tingkat kesehatan masyarakat di Indonesia," jelasnya.

"Masuknya investor akan membuka peluang pasar, meningkatkan performa operasional serta kualitas layanan pada ritel dan layanan kesehatan. Selain itu, kolaborasi tersebut dapat meningkatkan struktur permodalan perseroan sehingga mampu melakukan pengembangan usaha," ujar Direktur Utama Kimia Farma, David Utama.

Chief Executive Officer INA Ridha Wirakusumah menggarisbawahi Kimia Farma Group merupakan perusahaan yang secara mumpuni memiliki kapasitas dari hulu ke hilir di seluruh rantai nilai sektor farmasi dengan lebih dari 1.100 outlet, 400 klinik, dan 70 laboratorium diagnostik. "Kami percaya kerja sama dengan SRF yang dituangkan dalam perjanjian ini akan mendukung ekspansi perusahaan guna meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia yang kurang terlayani," tandasnya. (RO/OL-14)

BERITA TERKAIT