MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan \defisit APBN 2023 berada di bawah 3% dari GDP, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (1/12).
"Defisit APBN 2023 makin mengecil yaitu sebesar Rp598,2 triliun atau 2,84%. Ini secara konsisten melaksanakan Perppu 1 Tahun 2020 yaitu konsolidasi fiskal yang menyebutkan pada 2023 defisit harus dijaga di bawah 3% dari GDP," ujar Sri Mulyani.
Angka defisit sebesar Rp598,2 triliun berasal dari selisih antara pendapatan dan belanja negara tahun depan.
Baca juga: Target Belanja APBN Turun, Presiden Minta Kawal Ketat
Secara total, pendapatan negara diproyeksikan sebesar Rp2.463 triliun. Itu berasal dari pemasukan perpajakan sebesar Rp2.021 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp441,4 triliun, dan hibah Rp0,4 triliun.
Sementara, belanja ditetapkan mencapai Rp3.061,2 triliun yang terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.246,5 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp814,7 triliun.(OL-5)