PERUSAHAAN media commerce, Criteo S.A menghadirkan data musiman untuk wilayah Asia Tenggara.
Menurut Index Penjualan milik Criteo, penjualan online ritel di Asia Tenggara melonjak sebesar 205% pada Singles Day 2022.
Di Indonesia, penjualan ritel internet meningkat sebanyak 131%, dengan tingkat konversi yang tinggi di antara pembeli online.
Tahun lalu, di Asia Tenggara mencatat peningkatan moderat di penjualan ritel online, sekitar 4% dari tahun ke tahun, penjualan ritel online meningkat 399% pada Singles Day 2021.
Beberapa negara di wilayah ini mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun secara signifikan, seperti Vietnam (+35%) dan Singapura (+22%).
Dengan menganalisa pembelian konsumen selama Singles Day 2021, dan membandingkan dengan rata-rata selama minggu terakhir bulan Oktober 2021, kategori gaya hidup merupakan yang paling tinggi di wilayah ini, menghasilkan penjualan meningkat 19% lebih tinggi pada Singles Day 2021.
Seiring dengan pelonggaran aturan bepergian, penjualan untuk keperluan bepergian mengalami peningkatan yang tinggi sebesar 97% dibandingkan pada tahun 2020.
Baca juga: BPS Sebut Aktivitas Belanja Kelompok Masyarakat Menengah Atas Terus Meningkat
Kategori seperti baju renang bayi dan anak-Anak (141%), pakaian dalam (87%), dan Leotards & Unitarrds (77%) tetap menjadi kategori pembelian dengan tren tertinggi pada musim panas ini dibandingkan dengan tahun lalu.
Ini menunjukkan pemulihan kehidupan sosial secara menyeluruh bagi banyak konsumen di berbagai wilayah.
“Setiap tahun, Singles Day di Indonesia mengalami peningkatan pada penjualan ritel online, tren ini telah meluas di seluruh Asia Tenggara. Untuk itu, brand dan penjual ritel harus memahami kebiasaan konsumer untuk memaksimalkan dampak pada festival ini,” tutur Mark Gubbels, Criteo’s Head of Commercial for Southeast Asia dalam keterangan, Selasa (29/11).
Bagaimana keadaan penjualan lainnya di tahun 2021
Di seluruh wilayah Asia Tenggara, Double Days tetap menjadi festival belanja yang cukup signifikan di beberapa negara termasuk Indonesia dan Vietnam.
Menyambut akhir tahun, penjualan ritel melonjak di Indonesia.
Hal ini terjadi karena persiapan dalam menyambut musim liburan
Asia Tenggara
10.10: Penjualan ritel online meningkat 288%
Singles Day: Penjual ritel online meningkat 399%
12.12: Penjualan ritel online meningkat 453%
Singapura
10.10: Penjualan ritel online meningkat 78%
Singles Day: Penjualan ritel online meningkat 223%
12.12: Penjualan ritel online meningkat 72%
Black Friday: Penjualan ritel online meningkat 71%
Indonesia: 12.12 tetap unggul pada festival belanja, diikuti juga dengan Singles Day.
10.10: Penjualan online ritel meningkat 111%
Singles Day: Penjualan online ritel meningkat 178%
12.12: Penjualan online ritel meningkat 188%
Vietnam: 12.12 pernah unggul pada festial belanja, diikuti juga dengan Singles Day
10.10: Penjualan ritel online meningkat 104%
Singles Day: Penjualan ritel online meningkat 128%
12.12: Penjualan ritel online meningkat 143%
Black Friday: Penjualan ritel online meningkat 143%
Menuju Double Day 12 2022
Tahun ini, meski demikian, analisis indeks penjualan kami menunjukkan bahwa selama festival 11.11 beberapa waktu lalu, Asia Tenggara mencatat peningkatan penjualan online sebesar 205% dibandingkan bulan sebelumnya, namun menunjukkan penurunan penjualan tahun ke tahun sebesar 23%.
Di Indonesia, penjualan naik sebesar 131% tetapi peningkatan penjualan tahun lalu lebih tinggi sebesar 149%, menunjukkan penurunan penjualan tahun ke tahun sebesar 28%. Tren serupa juga tercatat di 10.10 sebulan sebelumnya, yang juga mengalami penurunan tahun ke tahun sebesar 12% di Asia Tenggara.
Terlepas dari tren penjualan online yang menurun secara keseluruhan, barang ritel terkait bepergian naik secara signifikan selama Agustus - September 2022 di wilayah Asia Pasifik dibandingkan tahun sebelumnya.
Criteo mencatat bahwa penjualan koper masing-masing naik 116% dan 100% pada Agustus dan September 2022. Secara keseluruhan, pola ritel menunjukkan hal yang baru dalam pemesanan keperluan liburan untuk melakukan perjalanan.
Selain itu, data agregat seluruh kategori bepergian, seperti udara, akomodasi, transportasi, dan hiburan, menunjukkan peningkatan sebesar 176% dibandingkan tahun 2021 di Indonesia.
Menurut Criteo's APAC Shopper Story Survey, tahun 2022 konsumen melakukan pembelian secara hybrid dan menginginkan yang terbaik dari keduanya.
Saat kembali ke toko, mereka masih mengandalkan situs ritel dan aplikasi seluler untuk melengkapi pengalaman berbelanja mereka.
Di mana 4 dari 5 konsumen melihat peningkatan yang signifikan atau beberapa peningkatan dalam mencari produk yang ingin mereka beli.
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen menghargai iklan yang relevan dan dipersonalisasi dan pada akhirnya memastikan jangkauan yang lebih luas dari pembeli baru dan yang sudah ada.
“Analisis Singles Day 11.11 dan Double Day 10.10 kami terakhir ini menunjukkan tren ritel online di Asia Tenggara menurun," tutur Sukesh Singh, Criteo’s Head of Large Customers at Southeast Asia.
"Kami mengantisipasi hal ini akan terus berlanjut karena preferensi gaya hidup konsumen berubah seiring dengan kehidupan sosial yang kembali normal dan lebih banyak konsumen yang mengunjungi toko secara offline," jelasnya.
"Penjual harus meningkatkan upaya mereka untuk mengsinkronisasikan iklan belanja hybrid sehingga dapat sepenuhnya memanfaatkan Singles Day dan memaksimalkan momentum yang ada,” kata Sukesh Singh.
Panduan untuk Brands
Dengan berbagai brand mempersiapkan ajang Singles Day tahun ini, mereka harus melakukan praktik terbaik berikut ini untuk memaksimalkan daya tarik pada konsumen:
Pengalaman belanja hybrid yang mulus – Brand dapat memberi konsumen pengalaman berbelanja yang mulus dimana mampu menciptakan loyalitas dan kepercayaan dengan menyertakan layanan pelanggan yang inovatif dan praktis, seperti BORIS (beli online, kembali di toko); kebijakan pengembalian yang mudah ini adalah alasan utama mengapa konsumen memutuskan untuk membeli produk saat berbelanja online.
Menargetkan iklan yang tepat kepada audiens yang ditargetkan- Brand dapat memastikan jangkauan yang lebih luas dari konsumen baru dan yang sudah ada dengan mengoptimalkan data dan analitik di situs web dan aplikasi mereka, memungkinkan iklan ditargetkan pada titik pembelian, yang selanjutnya memengaruhi konvergensi penjualan secara online. (RO/OL-09)