18 November 2022, 09:51 WIB

Hadapi Resesi Global 2023, Indonesia Harus Waspada dan Tak Perlu Takut


mediaindonesia.com |

SUMBER daya alam dan sumber daya buatan Indonesia menjadi komponen penting pertahanan negara dalam menghadapi resesi 2023. Apalagi pada tahun 2023, diprediksi akan terjadi resesi global yang menerpa banyak negara.  

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Sumber Daya Pertahanan, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen TNI Fahrid Amran, S.H., dalam dalam konferensi kalangan eksportir Indonesia bertajuk “The X Lite” yang dihelat Bisa Ekspor X Eksporasi Musik di Palembang, Sumatera Selatan baru-baru ini.

Dalam pemaparan bertema 'Sumber Daya Alam dan Buatan sebagai Komponen Pendukung Pertahanan Negar',  Fahrid mengungkapkan sejumlah aksi yang telah dan akan dilakukan di bidang pertahanan dan ekspor, yang bisa jadi kunci dalam mengantisipasi gelombang resesi global yang bisa menerpa ekonomi Indonesia tahun depan.

“Indonesia makin memperlihatkan jati dirinya di tengah ancaman resesi ekonomi global,” jelas Fahrid  dalam keterangan pers, Jumat (18/11).

Lebih lanjut Fahrid mengatakan bahwa Indonesia tetap menunjukkan kekuatan pertahanan nasionalnya di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, terjadinya dinamika perdagangan global, dan perang konflik antara Rusia dan Ukraina.

"Meski semua itu berdampak, Indonesia tetap menunjukkan kekuatannya berkat modal dasar sumber daya alam, potensi kekuatan sumber daya buatannya, serta stabilitas komponen pendukung pertahanan negara," jelasnya.

Baca juga: DPR Minta Pemerintah Antisipasi Ancaman Krisis Pangan

Ia memaparkan bahwa pertahanan negara Indonesia ada tiga komponen, dengan komponen utama yaitu TNI namun jumlahnya sedikit.

Sedangkankomponen cadangan dan komponen pendukung jumlahnya lebih besar, terdiri dari sumberdaya manusia, alam, dan buatan.

“Sumberdaya alam Indonesia sangat luar biasa, tetapi jangan diekspor bahan mentahnya,melainkan harus menjadi suatu produk,” tegas Fahrid.

Fahrid menjelaskan pula, “Dalam undang-undang telah ditentukan bahwa Pemda yang punya sumberdaya alam, manusia, dan buatan bisa ditetapkan sebagai komponen pendukung dan akan dibina sehinggadapat membantu ketika terjadi krisis."

"Selain itu, logistik wilayah harus disiapkan mulai dari bekal makanan, perlengkapan perang, dan bahan bakar karena ancaman bisa tiba-tiba muncul di depan mata dan kita tidak pernah siap,” terangnya.

Dengan wawasan kebangsaan yang dimiliki segenap warga negara, Indonesia masih berdiri tegak karena kesamaan yang terwujud dalam Pancasila.

Dengan 17.395 pulau, 273,5 juta penduduk, dan 1.340 suku bangsa, Indonesia makin memperlihatkan jati dirinya tidak saja di kawasan regional, tapi juga di tengah peta global yang kini sedang terancam resesi ekonomi.

Pada kesempatan yang sama hadir pula Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga yang menyajikan topik 'Akselerasi Pengembangan Ekspor untuk Menunjang Pertumbuhan Ekonomi 2023'.

Yuana Rochma Astuti, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan tema “Komoditas Ekspor sebagai Daya Tarik Pariwisata Indonesia” dan acara yang dipandu  Julio Ekspor, eksportir muda pendiri komunitas Bisa Ekspor.

“The X Lite” merupakan bagian dari The X Event yang diselenggarakan komunitas Bisa Ekspor.

Kode huruf X dipilih karena menjadi dasar utama kata ‘export’, dan bisa jadi unsur kunci yang bisa memberi dampak langsung pada berbagai lini kehidupan.

“The X Lite” merupakan inisiasi baru dari Bisa Ekspor, sebuah jejaring antar-eksportir, yang bervisi meningkatkan ekspor Indonesia dan mencetak 1.000.000 eksportir.

 “Tahun 2023 kita tak perlu takut, waspada boleh. Pada 2020 yang katanya resesi, nyatanya kita surplus, bahkan ekspor kita tertinggi dalam sejarah. Kita akan lakukan kembali di tahun 2023. Ekspor kita tertinggi lagi,” ungkap Julio saat menutup konferensi. (RO/OL-09)

BERITA TERKAIT