12 November 2022, 18:15 WIB

Putin dan Dua Pimpinan Negara Ini Tidak Hadiri KTT G20 di Bali


Despian Nurhidayat |

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan hanya tiga pemimpin negara yang tidak bisa hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20. 

Ketiga pimpinan tersebut ialah Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Brazil Jair Bolsonaro, dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.

Luhut menjelaskan bahwa masing-masing pimpinan negara tersebut memiliki alasan masing-masing. "Pertama, Presiden Putin itu (tidak bisa datang) karena punya isu domestik yang harus diselesaikan," ungkapnya dalam Konferensi Pers Siap Sambut G20 secara virtual, Sabtu (12/11).

Untuk Presiden Brazil, Luhut mengatakan bahwa saat ini mereka baru saja menyelesaikan pemilihan umum dan baru mengalami transisi kepemimpinan.

"Untuk (Presiden) Meksiko, dari dahulu mereka tidak pernah mau datang ke tempat yang jauh dari Meksiko," tegas Luhut.

Selain ketiga pemimpin terdebut, Luhut memastikan 16 pimpinan negara anggota lainnya akan hadir termasuk Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Lebih lanjut, Luhut menambahkan bahwa nantinya Presiden Joko Widodo juga akan bertemu dengan Presidem Tiongkok Xi Jinping untuk menyaksikan secara langsung dynamic test kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Selain itu, berbagai media asing dan para delegasi yang datang ke Indonesia memuji persiapan Indonesia dalam pelaksanaan KTT G20.

Terkait dengan Leaders Komunike, Luhut tidak mempermasalahkan jika nantinya pertemuan G20 kali ini tidak dapat menghasilkan komunike. Pasalnya, situasi dunia saat ini dikatakan sangat kompleks.

"Saya melihat Leaders Komunike penting, tapi yang paling penting langkah konkret dari negara-negara anggota G20 ini. Kita masih berharap ada beberapa waktu ke depan komunike keluar, tapi kalau tidak ya begitulah adanya," ujarnya.

Selain itu, Luhut juga menegaskan bahwa banyak hal yang telah dihasilkan dalam pelaksanaan Presidensi G20.

"Banyak hal, lebih dari 361 titik yang kita hasilkan dan itu billion dollar baik itu di bidang kesehatan, dekarbonisasi, mangrove restoration dan area lain yang kita cover di sini," pungkas Luhut. (Des/E-1)

BERITA TERKAIT