PEMBERLAKUAN pembatasan sosial selama pandemi covid-19 menurunkan minat masyarakat untuk memesan jahitan yang berdampak pada penurunan bahkan hilangnya pendapatan penjahit rumahan. Karena itu, pada 2021 PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara dan dilanjutkan 2022 dengan Pemerintah Kota Adminitrasi Jakarta Selatan untuk meningkatkan kapasitas dan kreativitas pelaku usaha perempuan, khususnya penjahit rumahan.
Terkait hal itu, J Trust Bank mengadakan pelatihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan kreativitas peserta program. Sebagai nilai tambahnya, warga bisa mengolah limbah sisa kain menjadi ragam produk yang bernilai ekonomis dan sesuai minat masyarakat, seperti masker kain, tas bekal makan, dan dompet serbaguna.
Langkah strategis yang dilakukan J Trust Bank yaitu mengembangkan kerja sama public private partnership (PPP) dengan menjadi mitra dan mendukung program kerja pemerintah, khususnya dari Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi. Wahasil, bank itu meraih penghargaan IDXChannel CSR Award 2022 untuk program pemberdayaan komunitas bertajuk Pelatihan Wirausaha Produk Ramah Lingkungan untuk Pelaku Usaha Perempuan.
J Trust Bank melakukan program tersebut dengan tujuan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mengurangi permasalahan di lapisan masyarakat dengan intervensi yang menyasar peningkatan kapasitas ekonomi keluarga. "CSR menjadi salah satu upaya strategis dalam menjalankan usaha berkelanjutan bank. Program CSR diimplementasi dengan sungguh-sungguh dan secara bertahap akan mengarah pada program jangka menengah dan panjang. Kami bertekad menjadi bagian dari solusi atas permasalahan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Selain itu, melalui CSR kami memperkuat komitmen dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik," jelas Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai, dalam keterangan tertulis, Jumat (11/11).
Tidak hanya kinerja CSR yang semakin membaik, per September 2022 J Trust Bank meraih laba bersih sebesar Rp85,06 miliar dibandingkan rugi bersih Rp337,94 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini terutama didorong oleh pertumbuhan kredit bruto sebesar 75,79% menjadi Rp17,61 triliun serta pertumbuhan simpanan nasabah sebesar 47,80% menjadi Rp23,57 triliun pada posisi September 2022 dibandingkan Desember 2021.
Selain itu, kondisi permodalan bank tetap kuat. Posisi modal inti minimum bank tercatat sebesar Rp2,76 triliun dan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank sebesar 14,24% per September 2022. Didukung oleh pemegang saham pengendali, J Trust Bank berkomitmen untuk melakukan pemenuhan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun pada akhir 2022. (OL-14)