HALAL merupakan potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan. Dalam pengembangan ekonomi syariah, khususnya sektor industri halal, efektivitas kelembagaan menjadi faktor penting. Berkenaan dengan hal itu, untuk mendukung perkembangan ekonomi syariah, sinergi antarlembaga antara lain pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat diperlukan dalam penguatan stakeholders industri halal.
Itu disampaikan Siti Aminah, Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama dalam acara Top Halal Award 2022 di Jakarta, Rabu (9/11). "Adapun kehadiran regulasi jaminan produk halal memberikan kepastian dan dasar hukum dari kebijakan pemerintah untuk pengembangan industri halal, dalam hal sertifikasi halal," ujar Aminah.
Menurutnya, keterlibatan generasi milenial menjadi kunci bagi Indonesia di masa depan dalam menghadapi persaingan global. Mereka ialah kekuatan ekonomi paling kuat pada abad ke-21. Dengan demikian dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, perlu mendorong milenial menjadi penggerak pertumbuhan produktivitas industri halal yang berdampak pada penguatan perekonomian syariah Indonesia. Karena itu, sangatlah tepat dukungan di sektor hulu dalam peningkatan kesadaran halal dengan memperhatikan profil milenial.
Direktur Industri Produk Halal Afdhal Aliasar menambahkan tentang dua hal yaitu ekosistem industri halal Indonesia yang mencakup pariwisata, perdagangan internasional, kesehatan, F&B, modest fashion, halal traceability, serta media dan rekreasi. Hal kedua tentang milestone pengembabangan industri halal Indonesia.
Head of Ihatec Marketing Rersearch, Anang Ghozali, mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan potensi pasar halal yang besar. Hal ini tentu menjadi peluang yang sangat penting bagi Indonesia dalam pengembangan industri berbasis halal. Oleh karena itu, halal bisa dijadikan sebagai penguat brand (merek) untuk meningkatkan daya saing. Melalui Top Halal Award diharapkan perusahaan siap bersaing di pasar global dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk halal. "Logo Top Halal Award akan membantu meningkatkan kepercayaan konsumen dan daya jual produk. Menggunakan lisensi logo Top Halal Award pada produk dan kemasan serta penggunaan di kanal promosi yang tepat akan semakin mendorong merek diterima konsumen. Hal ini karena Top Halal Award menjadi lambang pilihan terbaik berdasarkan konsumen," jelas Anang.
Top Halal Award ialah penghargaan yang didasarkan hasil survei Top Halal Index yang dilakukan oleh Ihatec Marketing Research di lima kota besar, yaitu Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar dengan melibatkan 1.300 responden, baik pria maupun wanita. Survei dilakukan pada bulan Maret-April 2022 dengan menggunakan metode wawancara langsung kepada responden (face to face interview). Responden yang dipilih berusia 20-40 tahun (kelompok milenial) dengan tingkat pengeluaran per bulan atau social economy status (SES) minimum Rp1.500.000 hingga lebih dari Rp10 juta. Responden yang diwawancara tidak saja orang Islam, tetapi juga nonmuslim.
Merek yang mendapatkan Top Halal Award ialah yang memiliki Indeks Top Halal di atas rata-rata pada kategorinya dan indeks merek tersebut berada di posisi tiga teratas (top three). Top Halal Index dibangun oleh dua elemen besar, yaitu merek dan halal. Ada tiga parameter yang membentuk elemen merek, yaitu Top of Mind Halal Brand Awareness, Last Usage Brand Halal, dan Future Intention Brand Halal. Sedangkan elemen Halal dibentuk oleh empat parameter yaitu persepsi terhadap komunikasi kehalalan produk, persepsi kehalalan terhadap bahan baku, persepsi kehalalan terhadap proses produksi, dan persepsi kehalalan pada kemasan produk.
Direktur Ihatec Evrin Lutfika mengimbuhkan pada tahun ini pihaknya memberikan penghargaan kepada puluhan merek yang sukses meraih predikat merek halal yang top. Merek-merek yang mendapatkan Top Halal Award 2022 di antaranya ABC untuk kategori saus sambal, kecap manis, dan sarden dalam kaleng, serta Lux (sabun mandi) dan Walls (es krim) dari PT Unilever Indonesia.
Wakil Staf Khusus Wakil Presiden Lukmanul Hakim mengatakan Top Halal Award diharapkan bisa menjadi akselerasi terwujudnya Indonesia menjadi pusat industri halal dunia, seperti yang dicanangkan. "Kementerian dan lembaga, termasuk BPJPH dan KNEKS, diharapkan memanfaatkan gerakan ini sebagai langkah sinergi menuju Indonesia sebagai pusat halal dunia 2024," pungkas Lukman. (RO/OL-14)