05 November 2022, 08:24 WIB

Gandeng Dahana, Petrokimia Gresik Kaji Bangun Pabrik Asam Nitrat


Andhika Prasetyo |

PETROKIMIA Gresik akan melakukan kajian pembangunan pabrik asam nitrat dan amonium nitrat.

Langkah tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) joint study antara Petrokimia Gresik dengan PT Dahana (Persero) yang disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dalam acara Indo Defence Expo dan Forum 2022 di Jakarta.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengungkapkan, pihaknya bersama Dahana akan membentuk tim untuk menyusun Pre-Feasibility Study pembangunan pabrik asam Nitrat dan amonium Nitrat di area pabrik milik Petrokimia Gresik.

“Petrokimia Gresik memiliki potensi besar untuk mendirikan pabrik asam nitrat dan amonium nitrat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk berbasis Nitrat,” ujar Dwi Satriyo melalui keterangan resmi, Jumat (4/11).

Dalam kajian awal, kebutuhan asam nitrat dan amonium nitrat dalam negeri cukup tinggi dan diperkirakan akan terus meningkat. 

Baca juga : FAO: Harga Gandum Naik Lagi karena Pasokan AS Diperketat

Dengan demikian, langkah perseroan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri dan sebagai upaya substitusi bahan baku impor.

“Hal ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden RI untuk mengurangi penggunaan produk-produk impor. Sehingga pabrik amonium nitrat ini sangat strategis untuk mendukung kemandirian ekonomi bangsa,” imbuhnya.

Sebagai informasi, asam nitrat dan amonium nitrat merupakan produk turunan dari Amoniak yang digunakan sebagai bahan baku pupuk.

Saat ini, Petrokimia Gresik memiliki dua pabrik penghasil Amoniak dengan kapasitas produksi 1.105.000 ton per tahun.

Dengan produksi yang begitu besar tersebut, Dwi meyakini pihaknya mampu menjadi penghasil produk turunan yang berkelanjutan dan membantu Indonesia mandiri dalam hal pengadaan asam dan amonium nitrat. (RO/OL-7)

BERITA TERKAIT