TERUS membaiknya kondisi ekonomi nasional setelah terdampak pandemi Covid-19, ikut mendorong pertumbuhan berbagai sektor industri, salah satunya industri fesyen.
Hal itu pun mendorong PT Bersama Zatta (ZATA)Jaya yang merupakan retailer fesyen muslim untuk meneruskan ekspansinya dengan membuka toko fisik disamping menggencarkan penjualan melalui kanal digital, seperri e-commerce dan toko online.
Komisaris utama ZATA Akbar Fatahillah Sabanda mengungkapkan, tahun depan pihaknya berencana melakukan ekspansi dengan membuka 33 toko.
'Maka jumlah toko akan bertambah dari semula 123 toko di tahun 2022 menjadi 155 toko di tahun 2023," kata Akbar dalam keterangan tertulis.
Akbar yang juga Direktur Utama PT Lembur Sadaya Invesrama (LSI) itu mengaku optimistis bisnis fesyen muslim kedepannya akan tumbuh secara pesat.
Baca juga : Upaya Bibit.id Putus Mata Rantai Generasi Sandwich
"ZATA sudah memiliki pengalaman dalam industry fashion muslim ini di Indonesia, dan Bismillah dengan izin Allah serta doa dari masyarakat ZATA akan menjadi brand muslim Global yang akan membidik pasar Internasional," imbuhnya.
Optimisme itu juga didukung upaya konsolidasi ZATA yang saat ini diampu LSI sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan langsung sebelum Penawaran Umum Perdana Saham sebesar 91,17%. Setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini PT LSI tetap menjadi Pemegang Saham Mayoritas dengan kepemilikan sebesar 72,93%.
PT LSI juga pemilik 99% saham PT BGI yang menjadi Pemegang Saham Pengendali BEBS dengan kepemilikan di BEBS sebanyak 35,4%.
Manajemen yang ada di dalam ZATA juga dihuni oleh orang-orang yang berpengalaman dalam dunia fesyen muslim khususnya yang menduduki level Direktur, dan tidak kalah penting keberadaan seorang ulama dan tokoh nasionalm Abdullah Gymnastiar (Aagym) sebagai Komisaris Independen dalam Perseroan. (RO/OL-7)