15 October 2022, 18:59 WIB

KSP: Ekonomi RI pada 2023 Diperkirakan Relatif Baik


Indriyani Astuti |

TENAGA Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono menyebut bahwa perekonomian Indonesia berada di level yang relatif baik. Hal itu merujuk hasil laporan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait World Economic Outlook untuk 2022 dan 2023.

"Mencermati laporan IMF, perekonomian Indonesia masih berada di level yang relatif baik. Bahkan, IMF menyebut Indonesia akan menjadi titik terang saat perekonomian global gelap," kata Edy, Sabtu (15/10).

Adapun IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3% pada 2022 dan turun menjadi 5,0% pada 2023. Angka tersebut dinilai lebih baik, jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan ASEAN, yang diproyeksikan pada level 4,9%.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Membaik, Paling Tinggi di Antara Negara Anggota G20

IMF juga mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 diproyeksikan lebih baik dibandingkan beberapa Negara G20. Rinciannya, Amerika Serikat dengan pertumbuhan sebesar 1,6%, Jerman 1,5%, Jepang 1,7%, Inggris 3,6%, Brazil 2,8% dan Meksiko 2,1%.

Meski Indonesia meraih pertumbuhan ekonomi tinggi, Edy menegaskan pemerintah dan otoritas terkait akan menerapkan berbagai kebijakan yang menjaga perekonomian dari dampak risiko global. Dari sisi kebijakan fiskal, pemerintah telah menyalurkan bantuan berupa BSU, BLT BBM dan pemanfaatan 2% Dana Transfer Umum. 

Selain itu, pada tahun depan, pemerintah meneruskan dukungan bantuan sosial (bansos). Seperti, program keluarga harapan, bantuan pangan nontunai, disertai pembenahan data penerima bansos. "Kebijakan ini untuk menanggulangi dampak inflasi di Indonesia," imbuhnya.

Baca juga: ADB Revisi Proyeksi Ekonomi RI, Tahun Ini Tumbuh 5,4%

Lalu sisi moneter, Bank Indonesia melakukan peningkatan suku bunga acuan dan beragam instrumen pengendalian nilai tukar rupiah. "Saat ini, juga disiapkan berbagai kebijakan di lembaga jasa keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," tutur Edy.

Dalam laporan Economic Outlook untuk 2022 dan 2023, IMF mengingatkan perekonomian global akan mengalami tantangan berat. Inflasi juga diperkirakan lebih tinggi dibandingkan beberapa dekade, sehingga menyebabkan pengetatan keuangan di banyak negara.

IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global semakin turun. Dari sebelumnya 6,0% pada 2021, kemudian menjadi 3,2% pada 2022 dan 2,7% pada 2023.(OL-11)

BERITA TERKAIT