MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa efek dari kenaikan harga BBM subsidi akan berpengaruh terhadap inflasi setidaknya dalam kurun waktu 4 bulan. Namun, setelahnya dikatakan dampak tersebut akan melandai kemudian.
"Dari segi inflasi harus kita lihat faktor utama di sektor energi dan saat kita sesuaikan harga BBM efeknya 4 bulan. Dari pengalaman di beberapa tahun lalu inflasi akan naik 4 bulan tapi akan melandai kembali kemudian," ungkapnya dalam acara BNI Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10).
Baca juga: Menteri KKP Temukan 16 Ribu Kapal Perikanan Melaut secara Ilegal
Lebih lanjut, meskipun kenaikan harga BBM akan berpengaruh pada inflasi, Airlangga menegaskan bahwa turunnya harga cabai dan bawang merah akan menjadi penahan kenaikan inflasi yang terlalu dalam.
"Beberapa seperti komoditas bawang merah dan cabai menurun harganya. Ini jadi shock absorber di inflasi sektor pangan," ujar Airlangga.
Menurutnya, Indonesia saat ini diprediksi dapat bertahan dari ketidakpastian dan resesi global. Dia optimis baik di tahun ini maupum tahin depan, ekonomi Indonesia akan tetap mencatatkan pertumbuhan yang baik.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di atas 5% dan di kuartal III dan IV 2022 5,2% bisa dicapaidan di 2023 juga diprediksi 4,8% sampai 5,3%," pungkasnya. (OL-6)