PEMERINTAH telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi maupun non-subsidi sejak bulan lalu.
Kenaikan harga BBM ini dampaknya mulai terasa pada ongkos produksi. Harga material bangunan mulai merambat naik. Demikian pula dengan biaya transportasi.
Lalu apakah ini otomatis membuat harga jual properti langsung bergerak naik?
Direktur Proyek Mitragama Inti Perkasa yang mengembangkan kawasan hunian La Palma Grande,Santoso Angwar mengatakan pihaknya tidak bisa membendung kenaikan harga material bangunan dampak dari kenaikan harga BBM.
Oleh karena itu sebagai orang yang bertanggung awab terhadap proyek pembangunan, Santoso Angwar memutar otak bagaimana mengatasi masalah tersebut. Dirinya menekan biaya produksi dengan tidak mengurangi kualitas material yang digunakan. Kualitas tetap seperti yang dijanjikan
“Harga BBM naik, harga La Palma Grande masih belum naik,” ujar Santoso Angwar.
Harga rumah yang masih tetap sama ini tidak lepas juga dukungan dari BNI. KPR BNI hingga beberapa bulan kedepan tidak mengalami kenaikan suku bunga.
“Saat ini BNI belum mengeluarkan kebijakan untuk menaikan bunga KPR, justru BNI menambahkan kebijakan untuk konsumen dengan mempermudah membeli rumah di La Palma Grande” ujar Oktorisman, Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis KC BNI Fatmawati.
Lebih lanjut Oktorisman menjelaskan, kebijakan belum menaikkan bunga KPR agar daya beli masyarakat yang ingin memiliki rumah tetap tercipta. Suku bunga adalah salah satu komponen yang juga menentukan kemampuan dan daya beli konsumen. Dengan bunga yang kompetitif diharapkan masyarakat bisa memiliki rumah dengan angsuran yang terjangkau.
“Concern kami adalah bagaimana mewujudkan program pemerintah agar masyarakat bisa memiliki rumah dengan cicilan yang terjangkau dan suku bunga yang kompetitif,” ungkap Oktorisman.
Dengan suku bunga KPR yang masih bertahan di angka yang sama, developer melakukan langkah yang penting mempertahankan daya beli dan minat masyarakat untuk membeli rumah. Developer mengeluarkan kebijakan memangkas besaran uang muka hanya sekitar 10 % dan bahkan ada yang menerapkan skema cicilan uang muka.
“Dukungan BNI sangat luar biasa. Dengan tidak menaikkan bunga KPR, sangat membantu konsumen kami untuk memwujudkan impian mereka memiliki rumah,” ungkap Santoso.
Lebih lanjut Project Director La Palma Grande itu menjelaskan telah memberi berbagai kemudahan dan subsidi uang muka kepada konsumen.
Saat ini target pembeli yang disasar adalah kaum milenial yang berada pada usia produktif. Kaum milenial ini berada di posisi baru bekerja hingga menduduki level manajer. Dalam usia yang masih muda mereka ternyata memiliki minat yang tinggi untuk segera memiliki rumah.
“Untuk mempermudah milenial bisa segera memiliki rumah, La Palma Grande menerapkan uang muka Nol Persen,” jelas Santoso Angwar.
Hunian yang dibangun pun disesuaikan dengan kebutuhan milenial dan harga yang lebih kompetitif.. “Dengan Instant Approval, proses KPR bisa dilakukan hanya dalam waktu 20 menit,” ujar Oktorisman yang selalu aktif membantu setiap developer untuk mempercepat proses akad kredit konsumennya.
Hingga September tahun ini, La Palma Grande bersama BNI telah melakukan akad massal yang diikuti ratusan perserta akad kredit untuk keenam kalinya. Peserta akad kredit tetap didominasi oleh kaum milenial. (RO/E-1)