06 October 2022, 15:00 WIB

Smart Warehouses Bantu Pantau Rantai Pasok


Gana Buana |

OPERATOR logistik dan pergudangan di Asia-Pasifik yang melihat proses otomasi sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan dalam operasional. Hal ini merupakan jawaban dari disrupsi bisnis pergudangan yang harus mengatasi pasokan yang tidak pasti dan juga permintaan yang meningkat, terutama di sektor e-commerce.

“Autonomous guided vehicles (AGVs) saat ini menjadi pemandangan umum di gudang besar dan pusat pengiriman, di mana mereka dapat digunakan untuk membawa barang dari satu bagian fasilitas ke bagian lain, tanpa campur tangan manusia,” ucap, Vice President Asia Pacific Sales & Services, Stratus Technologies Edward Chow dalam keterangan resmi yang diterima belum lama ini. 

Menurut Edward, teknologi ini tidak hanya menurunkan kemungkinan human errors, tapi juga meningkatkan keselamatan kerja dengan membantu operator dalam mengangkat barang-barang berat. Selain AGVs, Autonomous Mobile Robots (AMR), juga semakin dikenal oleh para pebisnis. 

AMR memanfaatkan sensor untuk memahami sekitar mereka dan algoritma perangkat lunak untuk melihat pergerakan di sekitar fasilitas. Mesin ini dapat meningkatkan efisiensi karena dapat mengambil dan menyortir barang-barang di rak.

“Ada beragam mesin pintar yang dapat membuat pekerjaan para operator lebih efisien dalam melakukan pekerjaan dan mengurangi kebutuhan akan forklif besar. Misalnya dalam bentuk grappler atau capit dan troli otomatis yang masing-masing mampu menahan beban hingga 500kg dan 200 kg,” jelas dia.

Baca juga: Kesehatan Mental Adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak

Otomasi pada pusat-pusat logistik di Asia-Pasifik akan membawa lebih banyak efisiensi pada perusahaan-perusahaan logistik. Hal ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan keunggulan mereka dengan memenuhi pesanan lebih cepat dan lebih baik. Pada akhirnya, layanan pelanggan akan menjadi kunci pembeda utama yang akan ditingkatkan.

Edward melihat, pergeseran menuju otomasi dengan adanya AGVs dan AMRs di Gudang akan membutuhkan sistem kontrol industri yang kuat untuk menandingi operasi 24/7 yang selalu aktif di fasilitas ini. Dengan memanasnya persaingan di Kawasan ini, perusahaan logistik perlu mengatasi tantangan keandalan sistem mereka.

“Perusahaan logistik harus mencegah kesalahan umum, dari kerusakan memori hingga kesalahan perangkat lunak, daripada mencoba memulihkan dari  downtime yang dihasilkan, yang akan sangat mahal. Sistem ini harus mudah digunakan, terlindung dari ancaman dunia maya atau downtime, dan cukup otonom untuk selalu bekerja tanpa pemantauan, pemeliharaan, perbaikan, atau dukungan yang konstan.

Dengan kata lain, sistem cerdas yang mengendalikan bagian yang semakin otomatis dari rantai pasokan logistik dan gudang harus siap untuk masa depan digital atau mungkin menambah situasi yang sudah mengganggu saat ini,” tutup Edward. (R-3)

BERITA TERKAIT