28 September 2022, 08:20 WIB

FAO Bakal Dampingi Indonesia Kembangkan Food Estate


Atalya Puspa |

FOOD and Agriculture Organization (FAO) akan mendampingi Indonesia dalam pengembangan program lumbung padi nasional atau food estate. Hal itu disepakati dalam pertemuan Indonesia dengan FAO di sela-sela Forum Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20.

"Hal yang sangat menarik ialah pertemuan dengan FAO. FAO akan melakukan pendampingan food estate. Karena food estate dianggap program terobosan yang cukup baik. Karena itu tim expert FAO akan doperbantukan untuk mendampingi itu," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Hotel Intercontinential, Jimbaran, Bali, Selasa (27/9).

Seperti diketahui, program food estate merupakan program pemerintah yang memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan. Program kebijakan ini masuk dalam salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.

Pengembangan kawasan food estate ditujukan sebagai perluasan lahan untuk meningkatkan cadangan pangan nasional. Saat ini program food estate telah dikembangkan di beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Adapun, program pendampingan itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu menjadi salah satu bentuk dukungan FAO terhadap Indonesia yang dianggapnya telah sukses menciptakan transformasi pertanian dan ketahanan pangan.

Selain itu, FAO menegaskan kembali dukungannya terhadap upaya Indonesia untuk mengembangkan strategi e-agrikultur nasional termasuk panduan integritas data pertanian dalam penggunaan informasi geospasial.

“Digitalisasi memainkan peran penting dalam mempercepat kemajuan menuju pencapaian Sustainable Development Goals dengan mendiversifikasi pendapatan dan membuka lapangan kerja dan peluang bisnis di dalam dan di luar pertanian, terutama bagi generasi baru petani dan kaum muda,” kata Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu.

Dirjen FAO juga memuji pendirian Ruang Kontrol Pertanian (Agriculture War Room) Indonesia, yang menggunakan teknologi digital canggih untuk meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data dan bukti lapangan.

“Di era Industri 4.0 saat ini, kegiatan pertanian tidak lagi mengandalkan tenaga kerja manual tetapi menggabungkan mekanisasi dengan teknologi digital yang dapat mengkondisikan usaha budidaya pertanian menjadi lebih presisi,” kata dia.

"FAO berharap peran penting Indonesia di kawasan Asia Tenggara akan membantu mendorong transformasi sistem pertanian pangan menjadi prioritas regional," pungkasnya.

Sebagai informasi, Indonesia menjadi anggota FAO pada tahun 1948, dimana kantor perwakilannya didirikan pada tahun 1978. Kerjasama antara FAO dan Indonesia di sektor pangan dan pertanian, termasuk di bidang perikanan dan kehutanan telah menguat selama beberapa dekade terakhir.

Hingga saat ini, lebih dari 650 proyek dan program telah dilaksanakan oleh FAO di seluruh Indonesia dengan dukungan lebih dari 1.600 tenaga ahli dan konsultan, baik nasional maupun internasional. (OL-13)

Baca Juga: Swasembada Pangan Saat Pandemi, FAO: Indonesia Sukses Cetak Sejarah 

BERITA TERKAIT