26 September 2022, 16:58 WIB

Rupiah Awal Pekan Tertekan Didominasi Faktor Eksternal


Mediaindonesia.com |

NILAI tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (26/9) tertekan. Penyebabnya didominasi faktor eksternal. Rupiah ditutup melemah 92 poin atau 0,61% ke posisi 15.130 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.038 per dolar AS.

"Memang hari ini tertekan cukup signifikan, terpengaruh oleh sentimen global. Indeks USD (DXY) naik menembus level 113, tertinggi selama 20 tahun terakhir," kata ekonom senior Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya, saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Sentimen kebijakan moneter The Federal Reserve AS masih membayangi pasar. The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada September ini, melanjutkan langkah serupa dari Juni dan Juli lalu.

The Fed juga mengindikasikan masih akan ada penaikan suku bunga hingga akhir 2022 sebagai upaya bank sentral untuk menekan inflasi yang tinggi di Negeri Paman Sam. Ketua Federal Reserve Jerome Powell berjanji bahwa ia dan sesama pembuat kebijakan akan terus berjuang untuk mengalahkan inflasi. 

Target suku bunga kebijakan The Fed sekarang berada di level tertinggi sejak 2008 ke kisaran 4,25%-4,5% pada akhir tahun ini dan berakhir pada 2023 di 4,5%-4,75%. "Pelemahan rupiah memang lebih banyak didominasi faktor eksternal, karena secara fundamental kondisi ekonomi, termasuk keseimbangan eksternal Indonesia masih sangat baik," ujar Rully. 

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi 15.066 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 15.063 per dolar AS hingga 15.135 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi 15.119 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya 15.035 per dolar AS. (Ant/OL-14)

BERITA TERKAIT