WITGIA Indah Rosayu bisa menjadi contoh baik bagi mereka yang berupaya untuk mewujudkan cita-cita. Wanita asal Cirebon, Jawa Barat itu merupakan pemilik Gimi Hijab yang dirintisnya mulai dari nol.
Witgia, yang akrab disapa Gia, mengaku dalam perjalanan memulai usahanya dia sempat diremehkan orang terdekatnya sendiri. Tapi, itu tidak menjadi penghalang untuknya.
Sejak merantau untuk kuliah di Bandung, Jawa Barat, Gia sudah mencoba peruntungan usaha dengan menjajakan donat ke teman-teman kuliahnya. Hal itu dilakukannya secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tua. Lantaran takut dilarang atau memalukan orang tuanya.
"Sempet jualan bros, jualan sapu tangan, jualan lotek. Subuh-subuh beli sayuran, terus ngulek di kosan sendiri, nganter-nganterin ke temen yang udah pesan. Sampai banyak ibu-ibu pasar yang salut dan berakhir didoain,” ungkap Gia.
Sekian waktu dijalani, meski banyak pesanan, Gia justru merasa kelelahan juga. Gia mencoba peruntungan lain dengan mulai berbisnis busana muslim. Ketika itu sedang eranya hijab motif superfine. Disitulah awal mulanya Gia berbisnis busana yang jadi cikal bakal lahirnya Gimi Hijab
Usaha tersebut dijalani bersama empat kawan dekat kuliahnya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Ketika itu, Gia memberanikan diri meminjam sejumlah uang ke ibunya untuk modal awal membuat label brand. Bisnis ini, diakui Gia, berkembang sangat pesat.
Baca juga: Kesehatan Mental Adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak
"Alhamdulillah, berkembang pesat, sampai akhirnya lulus kuliah tapi udah bisa punya penghasilan sendiri. Tapi dulu gak besar penghasilannya karena diputer terus di brand itu. Sampai akhirnya punya uang cash puluhan juta," ungkap perempuan kelahiran 1992 itu.
Saat bisnisnya mulai berkembang, pascalulus kuliah, ia justru harus rela meninggalkan apa yang telah dia besarkan. Sang ibu, ingin Gia kembali ke Cirebon dan meninggalkan semua hal yang sudah dibangun di Bandung, bisnis, koneksi, lingkungan, dan investasi lainnya.
Di kampung halamannya, bukannya malah melanjutkan minat dan mimpi menjadi seorang pengusaha, Gia justru memutuskan untuk melanjutkan studi magisternya. Sampai kemudian, tibalah ia berjodoh dengan teman kuliah yang menjadi suaminya sekarang.
Kesamaan misi antara Gia dan sang suami lah yang membuat dirinya kembali bertekad kuat untuk menjadi seorang pebisnis. Mereka secara bersama-sama merintis brand fashion muslim baru bernama Gimi Hijab, akronim dari Gia dan sang suami, Muhammad Imam.
"Gimi Hijab sudah bertumbuh dengan pesat, memiliki banyak karyawan dan ribuan mitra reseller di sejumlah wilayah di Indonesia. Tiap bulannya Gimi Hijab bisa menjual hingga ribuan pieces. Mulai hijab hingga gamis," terang Gia.
"Namanya memulai pasti selalu sulit. Gak ada yang beli. Ga ada yang percaya. Dulu karyawan kami kerjaannya bersih-bersih rumah, nyapu, dan ngepel aja. Ga ada aktivitas yang super sibuk kaya sekarang. Tapi aku dan suami selalu yakin pasti bisa," kata Gia mengenang. (R-3)