19 September 2022, 14:44 WIB

100% Persen Masih Impor, Presiden Tugaskan Bulog Tanam Kedelai


Andhika prasetyo |

PRESIDEN Joko Widodo menugaskan Perum Bulog untuk ikut memproduksi kedelai. Langkah itu dilakukan demi meningkatkan ketersediaan komoditas tanaman pangan tersebut di Tanah Air.

"Tugas BUMN adalah melakukan tanam tumpang sari, jadi kedelai ditumpangsarikan di perkebunan jagung. Itu nanti Bulog yang melaksanakan. Padi, jagung, kedelai itu tugas Bulog," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/9).

Saat ini, ia menyebut hampir 100% kebutuhan kedelai di dalam negeri yang mencapai 2,4 juta ton per tahun masih dipenuhi dari impor. Lahan pertanian komoditas itu pun terus tergerus dari 700 ribu hektare di 2018 menjadi hanya 150 ha di tahun ini.

Baca juga: Presiden: Petani Kedelai Jangan Dipusingkan Cari Pembeli

Ke depan, penugasan terhadap Bulog juga akan diimbangi dengan perluasan kembali areal tanam secara bertahap ke 300 ribu ha di tahun ini dan 600 ribu ha di 2023.

Anggaran sebesar Rp400 miliar sudah disiapkan untuk memuluskan target tersebut.

"Dengan demikian, produksi angka target produksi 1 juta ha bisa dikejar dalam dua atau tiga tahun ke depan," ucap Airlangga.

Selain dari sisi perluasan lahan, upaya peningkatan produksi juga didorong melalui penguatan kuantitas panen. Sekarang, setiap ha lahan kedelai hanya mampu menghasilkan 1,6 hingga 2 ton kedelai. Pemerintah pun meminta Bulog menggunakan bibit unggul sehingga produksi bisa didongkrak ke angka 4 ton per ha.(OL-4)

BERITA TERKAIT