KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Tol Jagat Kerthi Bali memulai pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Provinsi Bali sepanjang 96,84 kilometer (km).
Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Bali I Wayan Koster di Pekutatan, Jembrana, Sabtu (10/9).
Basuki mengatakan dalam pembangunan jalan tol, khususnya di Bali sebagai destinasi wisata dunia, harus memperhatikan beberapa hal.
“Sebagai wisata dunia, Bali harus menunjukkan kalau kita bisa membangun jalan tol dengan kualitas terbaik. Lalu, harus memperhatikan estetika. Tidak hanya struktur jalan saja," ujarnya dalam keterangan resmi.
Dengan perkiraan biaya investasi sebesar Rp24,6 triliun, Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi ini ditargetkan rampung di 2028, namun Basuki menghendaki tuntas semua pada 2025 akhir.
Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi terbagi menjadi 3 Seksi. Dengan Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 km, Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km.
Proses pembangunan jalan tol ini akan memperhatikan kearifan lokal Bali dengan menghindari tempat-tempat suci serta membangun jalur khusus roda dua untuk sepeda dan sepeda motor.
“Saya gembira karena akan ada jalur untuk pengendara sepeda motor dan sepeda, sehingga cepat sampai tujuan sambil menikmati keindahan alam di Jembrana, Tabanan dan Badung,” ungkapnya.
Adapun Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi akan dibangun melintasi tiga kabupaten, 13 kecamatan dan 58 desa. Dengan pemberdayaan empat desa di Bali sebagai Rest Area terpadu yang masing-masing memiliki konsep berbeda, yaitu Jembrana yang mengangkat kearifan lokal.
Lalu, Pekutatan yang menunjang area taman bermain internasional. Kemudian Soka dengan konsep pedesaan sebagai tempat beristirahat, serta Tabanan sebagai pusat logistik untuk distribusi dalam kota.
Menurut Gubernur Bali I Wayan Koster, masyarakat Bali telah lama menantikan pembangunan jalan tol ini untuk meningkatkan konektivitas antar Kabupaten di Bali serta memperpendek jarak tempuh menuju kawasan Denpasar.
“Apresiasi kepada Menteri PUPR beserta jajaran dan semua pihak yang mendukung program pembangunan jalan tol Jagat Kerthi Bali yang keberadaannya telah lama ditunggu masyarakat,” kata Wayan.
Tol Gilimanuk-Mengwi bakal mempersingkat waktu perjalanan menuju Denpasar yang awalnya bisa sekitar 5-7 jam dapat menjadi sekitar 1,5-2 jam saja.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit menambahkan bahwa Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan dilengkapi pula dengan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF). Sehingga transaksi tidak dilakukan melalui gerbang tol, tetapi melalui teknologi Global Navigation Satelite System (GNSS) yang terintegrasi melalui aplikasi smartphone dan terbaca melalui satelit.
“Rencananya di jalan tol ini sudah diterapkan sistem baru. Jadi kalau nantinya ada gerbang tol, maka hanya sebagai penanda saja. Bukan untuk melakukan fungsi transaksi,” pungkas Danang. (OL-8)