06 September 2022, 10:03 WIB

Dukung Perkembangan Industri Aviasi Tanah Air, BIFA Terus Lakukan Inovasi


Mediaindonesia.com |

SEBAGAI negara kepulauan, industri aviasi di Indonesia menjadi salah satu instrumen penting dalam menjalin konektivitas di seluruh daerah Indonesia. Salah satunya untuk menjamin pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.

Profesi pilot pun dibutuhkan untuk menerbangkan pesawat menuju sejumlah destinasi di Indonesia. Hal itu menjadi salah satu tujuan mendiang Robby Djohan, yang juga eks Direktur Utama Garuda Indonesia, membangun sekolah pilot, Bali International Flight Academy (BIFA).

"Ayah saya berpikir saat itu, Indonesia tidak punya sekolah pilot sebesar Curug. Padahal Indonesia bisa dan kita bisa buat satu sekolah pilot swasta berkualitas dengan siapkan infrastruktur yang mencukupi," Kata Irma Damayanti Djohan, Chief Financial Officer PT Bali Widya Dirgantara, yang juga anak sulung Robby Djohan di Jakarta, Senin (5/9).

BIFA yang punya fasilitas latihan di Buleleng, Bali; Banyuwangi, Jawa Timur; dan Solo, Jawa Tengah itu, sukses menjelma menjadi salah satu sekolah pilot swasta terbesar di Indonesia. Lulusannya pun banyak terserap di sejumlah maskapai nasional, bahkan internasional.

Irma menegaskan, untuk urusan pendidikan pilot, pihaknya tak main-main. BIFA bahkan mendatangkan instruktur dari Australia untuk melatih calon pilot. Simulator dan pesawat latih terkini pun didatangkan BIFA untuk menjamin kualitas pelatihan para calon pilot.

"Kita juga punya 4 simulator, ada 1 multi-engine dedicated. Kita punya 16 pesawat single-engine dan 3 pesawat multi-engine," jelas Irma.

Meski demikian, Irma mengakui, BIFA juga ikut terdampak pandemi Covid-19, terutama saat maskapai mengurangi jumlah penerbangan, yang berimbas juga pada pengurangan kru pesawat, termasuk pilot.

Di tengah pemulihan ekonomi nasional yang juga ikut meningkatkan mobilitas masyarakat, termasuk bepergian dengan pesawat, lanjut Irma, dunia penerbangan komersial pun belum sepenuhnya pulih.

Baca juga : G20 Summit: Implementasi Keberlanjutan Laut dan Inisiatif Baru Aruna untuk Bali

BIFA pun melakukan sejumlah inovasi untuk terus mendukung dunia penerbangan Indonesia, salah satunya membuka pelatihan lisensi pilot privat (private pilot license/PPL) individual atau PPL-e. Lewat program itu, BIFA memberikan pelatihan hingga mendapatkan lisensi menerbangkan pesawat pribadi/individual, khususnya bagi pimpinan perusahaan atau pengusaha.

"Roadshow juga sudah kita jalankan lagi, online campus class juga kita lakukan kembali, karena kami lihat sejak April 2022, penerbangan Indonesia dan dunia sudah sangat meningkat dibandingkan sebelumnya di masa pandemi, bisa kita lihat meskipun harga tiket pesawat cukup tinggi, orang tetap melakukan perjalanan untuk berlibur maupun bisnis,” imbuh Irma. 

“Sejarah dunia penerbangan tercatat pernah mengalami downturn, kemudian bounce back dalam beberapa tahun sesudahnya, jika melihat Indonesia sebagai negara kepulauan dapat dipastikan tidak mungkin jika kita tidak menggunakan mode tansportasi udara. Dalam dunia aviasi dan industri manapun, pastinya tetap membutuhkan regenerasi sehingga kesempatan bekerja sebagai pilot masih selalu terbuka lebar.” tambah Irma.

Irma juga berencana mengembangkan Aviation Center di fasilitas latihan BIFA di Buleleng, sehingga menjadi salah satu destinasi wisata baru di kawasan Bali Utara, hingga bisa menyelenggarakan joy flight bagi warga,

Meski demikian, BIFA masih harus mengurus perizinan di Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, karena saat ini BIFA baru mengantongi AOC 141 yang merupakan perizinan untuk sekolah penerban. BIFA setidaknya harus mengantongi AOC 135 yang merupakan perizinan untuk operator pesawat udara jika ingin mengembangkan aviation center. 

Di sisi lain, Irma juga berharap pemerintah memberikan perhatian pada industri pendukung penerbangan Indonesia, seperti sekolah pilot dengan memberikan subsidi dan insentif, disamping mendorong infrastruktur penerbangan yang lebih baik di Indonesia, terutama di daerah terpencil

"Supaya kita bisa kompetitif seperti sekolah pilot di negara lain, agar potensi yang ada di Indonesia tidak diambil oleh pilot dari negara lain," pungkas Irma. (RO/OL-7)

BERITA TERKAIT