MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mengalami lonjakan signifikan pada Juni 2022, yakni mencapai 350 ribu kunjungan atau naik hampir 2.000% dibandingkan Juni 2021, data Badan Pusat Statistik.
Pertumbuhan positif ini diharapkan semakin meningkatkan geliat ekonomi dan terbukanya lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.
“Secara akumulatif jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Januari-Juni 2022 sudah hampir 750 ribu atau naik hampir 1.000% dibandingkan pada periode yang sama di 2021," kata Menparekraf dalam keterangannya, Selasa (23/8).
Kenaikan kunjungan wisman tersebut juga diiringi dengan peningkatan tingkat hunian kamar atau okupansi hotel pada Juni 2022 yang diungkapkan Sandiaga, rata-rata sudah mencapai 50% lebih atau naik 11,7% dibandingkan dengan Juni 2021.
Sandiaga menambahkan dengan meningkatnya jumlah realisasi kunjungan wisman pada 2021 sebesar 1,65 juta kunjungan dan proyeksi 2022 sebesar 1,8 hingga 3,6 juta kunjungan.
"Maka, di tahun depan target kunjungan wisatawan sebesar 3,5 sampai 7 juta kunjungan," ucapnya.
Baca juga: Melonjak Drastis, Penumpang Angkasa Pura I Tembus 5 Juta di Juli
Tidak hanya peningkatan jumlah wisatawan, ekspor ekonomi kreatif dan digital juga mengalami peningkatan. Nilai ekspor ekonomi kreatif cenderung stabil selama 2017-2020, namun mengalami peningkatan pada tahun 2021.
Nilai ekspor ekonomi kreatif pada akhir 2020 mencapai US$18,78 miliar dan mengalami peningkatan di tahun 2021 menjadi US$23,9 miliar atau sebesar 10% dari total nilai ekspor nasional. Kontribusi ekspor ekonomi kreatif terbesar berasal dari komoditi fesyen sebesar 61,6%, 31,3% dari komoditi kriya dan 6,9% dari komoditi kuliner.
Tren ekspor ekraf yang melesat di 2021 akan terus berlanjut hingga 2022. Diproyeksikan ekspor ekraf akan mencapai US$25,14 miliar pada tahun ini. Fokus utama dalam meningkatkan ekspor ekraf adalah di tiga komoditas yaitu fesyen, kriya, kuliner.
"Namun tidak menutup kemungkinan adanya pembinaan terhadap komoditas lain sesuai dengan tren dan permintaan pasar, misalnya subsektor film, musik, aplikasi dan permainan yang sedang naik daun,” jelas Sandiaga.
Selain itu, Menparekraf juga menargetkan peningkatan jumlah startup digital. Yaitu 200 startup pada tahun ini dan meningkat menjadi 300 startup di tahun depan. (Ins/OL-09)