DEWAN Kerja Sama Perdagangan dan Investasi Indonesia-Maroko (DK-Prima) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan ekspor-impor asal Maroko. Penandatanganan MoU berlangsung Sabtu (23/7) dilakukan oleh Presiden DK-Prima, Ir. H. Heppy Trenggono dan Ahmed Moustain, pemilik PT Ida Negoce, perusahaan ekspor impor asal Maroko.
Hadir dalam penandatangan MoU, Drs. H. Tosari Widjaja, mantan Dubes Indonesia untuk Maroko yang juga sebagai Dewan Pengawas DK-Prima serta Yanti Tambunan dari Kadin Pusat.
"Target DK-PRIMA itu menaikkan volume perdagan dengan Maroko menjadi 100 kali lipat, karena Maroko adalah gerbang untuk bisa memasukkan produk ke 55 negara dengan biaya pajak rendah. Sehingga Kita bisa kuasai pasar Eropa dan Afrika," ungkap Heppy dalam keterangan yang diterima, Rabu (27/7).
Disebutkan, komoditas yang masuk dalam pasar Maroko pun beragam. Mulai dari kopi, teh, rempah-rempah, furnitur hingga barang-barang elektronik. Sebelumnya, produk mutiara Indonesia yang yang sengaja didatangkan dari daerah, langsung diborong pengusaha Maroko.
Di sisi lain, Ahmed Moustain merasa terhormat dan berbangga dengan sambutan yang luar biasa dan bisa ada didepan para pengusaha Indonesia. "Saya terharu dan Insya Allah nanti saya akan undang para pengusaha Indonesia agar bisa bertemu dengan para pengusaha besar Maroko, agar ke depan dapat tercipta transaksi besar dan berkesinambungan," jelasnya. (OL-15)