27 July 2022, 13:18 WIB

Kemiskinan Jadi Masalah Berkelanjutan, Kemenkeu: Perlu Dicari Solusi


M. Ilham Ramadhan Avisena |

UPAYA penanggulangan kemiskinan selalu menjadi perhatian pemerintah dari tahun ke tahun. Program penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia perlu dilakukan dengan memperkuat tiap aspek yang berkaitan secara langsung.

"Ini semua tentang menyediakan sumber daya yang cukup, sehingga kita dapat mengatasi masalah kemiskinan. Indonesia mencoba melakukan itu, bahwa kemiskinan adalah salah satu masalah kami," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam diskusi T20 Task Force 5, Rabu (27/7).

Kemiskinan, lanjut dia, merupakan masalah berkelanjutan yang perlu dicarikan solusinya. Oleh karena itu, pendekatan yang diambil pemerintah untuk mengatasi persoalan tersebut melalui diskusi ilmiah yang berbasiskan data.

Baca juga: BPS Klaim Tingkat Kemiskinan Indonesia Turun Jadi 26,16 juta Orang

Dengan jumlah pulau dan masyarakat yang cukup banyak, Indonesia memerlukan data yang akurat. Sehingga, ragam kebijakan penanganan kemiskinan tepat sasaran. Menurutnya, kerja sama dari cendekiawan, akademisi dan teknokrat perlu diperkuat.

"Pemerintah terus menyediakan sumber daya, sehingga data dapat disiapkan. Lalu, data dapat dianalisis. Kami berharap itu akan memberi umpan balik tentang berbagai aspek pembangunan dan kemiskinan," jelas Suahasil.

Baca juga: Ekonom: Ragam Bantuan Sosial Patut Diapresiasi

Berbagai program untuk mengatasi kemiskinan sudah dilakukan pemerintah sejak 50 tahun lalu. Program tersebut berevolusi dan menyesuaikan kondisi terkini. Penyediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan, berikut konektivitas di daerah, menjadi langkah awal pemerintah.

Seiring berjalannya waktu, program penanganan kemiskinan lebih fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui transfer dana ke pemerintah daerah hingga desa. "Jadi program itu terus berkembang. Mulai dari 1970-an hingga sekarang," imbuhnya.

Untuk menekan tingkat kemiskinan, diperlukan dukungan dari elemen lain. Seperti, optimalisasi kebijakan pendukung dan sektor kesehatan, kemudian mendorong keuangan berkelanjutan dan dukungan fiskal.(OL-11)

BERITA TERKAIT