07 July 2022, 11:30 WIB

Di Tengah Inflasi Tinggi, Bahlil Optimistis Target Investasi Rp1.200 T Tercapai


Insi Nantika Jelita |

MENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahdalia optimistis target investasi sebesar Rp1.200 triliun pada tahun ini tercapai, meski angka inflasi tinggi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan laju inflasi di Indonesia bakal di kisaran 3,5% hingga 4,5%. Perkiraan ini lebih tinggi dari target inflasi Bank Indonesia (BI) yang mencapai 4,2%. Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Juni 2022 sudah berada di 4,35%. 

"Insya Allah kami yakin target 2022 bisa tercapai. Tapi, apakah gampang atau tidak? Untuk mencapai Rp1200 triliun enggak gampang," akui Bahlil saat di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (6/7).

Baca juga: Investasi Berkelanjutan Jadi Topik Pertemuan TIIWG G20 Kedua di Surakarta

Bahlil menegaskan jajaranya sudah memiliki strategi untuk mencapai target tersebut. Di antaranya seperti mengeksekusi investasi yang sudah menerima fasilitas insentif fiskal, yakni dari tax holiday yang merupakan salah satu bentuk insentif pajak yang diberikan dalam upaya menarik investasi asing.

"Kamu akan mengeksekusi investasi yang sudah dapat fasilitas insentif fiskal tax holiday, totalnya sekitar Rp1.300 triliun. Di samping kami mencari investasi dari luar negeri, kami juga mendorong (investasi) yang sudah ada di dalam negeri," jelasnya.

Dari perkiraan jumlah Rp1.300 triliun itu, Menteri Investasi mengaku ada kendala yang dihadapi. Salah satunya mengenai persoalan perizinan usaha, lalu masalah lahan atau lokasi usaha, dan peminjaman bank. Ia mengatakan, pihaknya pun menjemput bola dengan mendatangi investor atau pengusaha.

"Ada juga masalah lainnya soal masa konstruksi yang terkendala karena ada persoalan-persoalan yang ada di lapangan. Kita datangi mereka, yang sudah oke (investasinya) kami dampingi mereka," tegasnya.

Ia berpandangan penciptaan lapangan pekerjaa tidak bisa diharapkan terus dari penerimaan pegawai negeri sipil. Pemerintah bertekad menambah jumlah lapangan pekerjaan dibanding tahun lalu yang diperkirakan ada 2,3 juta sampai 2,9 juta lapangan kerja baru tercipta.

Saat ini dikatakan Bahlil, ada tujuh juta penduduk Indonesia yang eksisting sedang mencari pekerjaan di Tanah Air.

"Lapangan pekerjaan tidak mungkin didatangkan dari PNS terus Pengangguran akibat PHK karena covid-19 ada enam juta. Sedangkan, penerimaan ASN, TNI, Polri dan lainnya tak lebih dari sejuta. Berarti harus ciptakan peluang usaha dari instrumen investasi," pungkasnya. (OL-1)

BERITA TERKAIT