MOMENTUM pemulihan pasca Pandemi dimanfaatkan secara serius oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Emiten dengan kode saham BBNI ini mencari peluang pertumbuhan kinerja dengan menyelesaikan dua aksi korporasi secara sekaligus, yaitu pengambil alihan Bank Mayora dalam keluarga besar Perseroan, dan pendirian BNI Modal Ventura, perusahaan anak terbarunya. Kedua, menegaskan keseriusan BNI dalam mengeksplorasi potensi bisnis digital dan memperdalam basis usaha pada rantai pasok yang semakin luas.
Ceruk pasar di Segmen UMKM serta ritel pun akan digali khususnya dalam pengembangan Bank Mayora ke depan. Terlebih, segmen ini memiliki potensi yang masih sangat besar serta dapat berintegrasi erat dengan bisnis BNI yang ada.
Corporate Secretary BNI Mucharom menyampaikan, BNI telah menyelesaikan pendirian dan penyertaan modal pada BNI Modal Ventura. Aksi telah dicantumkan pada Rencana Bisnis Bank (RBB) 2022 BNI. Otoritas Jasa Keuangan telah memberikan persetujuan kepada BNI untuk melakukan penyertaan modal dengan nilai Rp500 miliar.
Baca Juga: Tingkatkan Investasi Desa, BNI Optimalkan BUMDes
Mucharom menuturkan, pendirian dan penyertaan modal pada BNI Modal Ventura merupakan rangkaian strategi BNI dalam menjawab potensi pengembangan perbankan digital. “Tentunya banyak potensi pengembangan bisnis yang dapat diraih BNI Group bersama BNI Modal Ventura khususnya pada pengembangan bisnis digital di Indonesia,” katanya.
Mucharom melanjutkan, BNI Modal ventura ini akan menjadi kendaraan strategis BNI Group dalam mengembangkan inovasi teknologi di internal grup perusahaan. Perseroan juga akan potensial untuk mampu menjawab kebutuhan penyertaan modal pada kelayakan bisnis start-up dan bisnis. “Semua dilakukan dengan harapan mengubah transformasi digital yang di semua lini bisnis BNI guna menambah nilai pertama kali mempercepat proses optimalisasi ekonomi di Indonesia,”sebutnya.
Bank Mayora Manfaatkan Cross selling
Di saat yang sama, Mucharom menambahkan Bank Mayora mempersiapkan segmen untuk mempersiapkan berbagai potensi pengembangan bisnis UKM di seluruh Indonesia, dengan fokus pada value chain mereka yang BNI dan Mayora Group saat ini.
Perlu dicatat pula, segmen ini juga memiliki potensi pengembangan bisnis produk cross selling di segmen konsumen, khususnya untuk pelanggan ritel UKM dan kebutuhan pribadi pemilik UKM itu sendiri. "Segmen ini sangat besar dan potensial, dan kami terus berintegrasi dengan pihak Mayora Group sebagai salah satu perusahaan fast moving consumer goods terbesar di Indonesia dan memiliki jaringan yang luas untuk menciptakan segmen bisnis unik sekaligus berdaya saing," katanya.
Mucharom mengatakan pula bahwa ke depan akan melakukan rebranding dengan Bank Mayora ini. Bank ini akan semakin fokus pada berbagai bisnis digital banking. Dengan dana murah yang kuat BNI, BNI akan mendorong penyaluran kredit dengan suku bunga lebih rendah dari tingkat suku bunga UMKM saat ini. "Berbagai inovasi perbankan digital pun akan semakin kuat mendorong penyaluran kredit berkualitas, dan dengan suku bunga yang murah”ujarnya.
Di luar itu, Mucharom kembali akuisisi sudah selesai. BNI pun tengah melakukan koordinasi secara intensif dengan mitra teknologi yakni Sea Limited. "Sekarang tech partner kami tersebut terlibat dalam penyusunan model bisnis dan penyusunan model teknologi informasi. Tim pengembangan bisnis telah terbentuk dengan formasi di Indonesia maupun di luar negeri," imbuhnya. (OL-10)