BADAN Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada April 2022 mengalami surplus. Adapun surplus neraca perdagangan terjadi karena ekspor lebih tinggi daripada impor.
Kinerja neraca perdagangan Indonesia pada April 2022 kembali surplus US$7,56 miliar. Angka ini lebih besar dibandingkan surplus April 2021, yakni US$2,29 miliar.
Secara kumulatif sepanjang Januari–April 2022, neraca perdagangan mencatatkan surplus US$16,89 miliar. Itu lebih besar dibandingkan surplus periode yang sama tahun lalu sebesar US$7,81 miliar.
"Neraca perdagangan pada April 2022 tercatat surplus US$7,56 miliar. Kalau dari catatan kami, neraca perdagangan ini surplus secara beruntun untuk 24 bulan terakhir. Jadi, selama 24 bulan beruntun, Indonesia masih mengalami surplus," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono, Selasa (17/5).
Baca juga: Elon Musk Mau ke Indonesia, Ini Tawaran Investasi dari Luhut
Penyebab surplus neraca dagang bisa dilihat dari hasil nilai ekspor Indonesia pada April 2022 sebesar US$27,32 miliar, atau naik 3,11% (mtm) dibandingkan Maret 2022. Secara tahunan (yoy), ekspor Indonesia naik 47,76% dibandingkan periode April 2021.
"Nilai ekspor Indonesia pada April 2022 tercatat US$27,32 atau meningkat 3,11%," imbuh Margo.
Lalu, nilai ekspor migas pada April 2022 mencapai US$25,89 miliar, atau naik 3,17% dibanding Maret 2022 senilai US$25,09 miliar. Sementara, nilai ekspor nonmigas selama April 2022 tercatat US$ 1,43 miliar, atau naik 2,01% dibandingkan Maret 2022 sebesar US$1,41 miliar.
Secara tahunan, ekspor migas naik 47,69% dari US$17,53 miliar pada April 2021 menjadi US$25,89 miliar di April 2022. Lalu, nilai ekspor nonmigas secara tahunan juga naik 48,93% dari US$0,96 miliar di April 2021, menjadi US$1,43 miliar pada April 2022.
Baca juga: SUN Sepi Peminat, Menkeu: RI belum Perlu Sumber Pendanaan Baru
"Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-April 2022 mencapai US$93,47 miliar, naik 38,68% dibanding periode yang sama pada 2021," paparnya.
Sementara itu, nilai impor Indonesia pada April 2022 mencapai US$19,76 miliar, atau turun 10,01% dibanding Maret 2022 sebesar US$21,96 miliar. Dibandingkan April 2021, kinerja impor bulan ini masih tercatat naik sebesar 21,97%.
Nilai impor migas selama April 2022 tercatat US$3,81 miliar, atau naik 9,21% dibanding Maret 2022. Kemudian untuk impor nonmigas pada April 2022, tercatat US$15,95 miliar atau turun 13,65% dibandingkan Maret 2022, yakni US$15,47 miliar.
Secara tahunan, impor migas naik 88,49% dari US$2,02 miliar pada April 2021, kemudian menjadi US$3,81 miliar pada April 2022. Untuk impor nonmigas secara tahunan (yoy) juga naik 12,47% dari US$14,18 miliar pada April 2021, menjadi US$15,95 miliar pada April 2022.(OL-11)