SEKRETARIS Perusahaan Sub Holding Komersial dan Perdagangan PT Pertamina (Persero) Irto Ginting mengaku telah mengecek ke lapangan dan memastikan stok gas elpiji 3 kg masih mencukupi.
"Untuk stok 3 kilogram dan nonsubsidi kami pastikan stok mencukupi," kata Irto saat dihubungi, Sabtu (5/3).
Baca juga: Presiden Biden Restui Panel Surya Indonesia Bersaing di AS
Pertamina akan terus memantau perkembangan permintaan LPG tabung 12 kilogram dan 3 kilogram di lapangan. Pertamina telah menaikan harga gas elpiji nonsubsidi tabung 5,5 kilogram dan 12 kilogram per 27 Februari lalu. Ini merupakan kenaikan harga gas elpiji yang kedua kali dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Pada 25 Desember 2021, harga gas elpiji naik dari sebelumnya Rp11.500 per kilogram menjadi Rp13.500 per kilogram, dan naik lagi di akhir Februari 2022 menjadi Rp15.500 per kilogram.
Kenaikan harga di setiap daerah pun berbeda-beda, namun untuk wilayah Pulau Jawa harga yang dipatok dari Pertamina yaitu Rp88 ribu untuk tabung 5,5 kilogram dan Rp187 ribu untuk tabung 12 kilogram.
Di lapangan, harganya menembus Rp200 ribu untuk tabung 12 kilogram. Kenaikan harganya mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas yang naik.
Baca juga: Transaksi SBN Pertama dalam Program Pengungkapan Sukarela
"Kami akan lihat trennya dalam 1-2 minggu ke depan. Karena pola konsumsi elpiji 12 kilogram rumah tangga tidak setiap hari. Nanti bisa kita lihat trennya," kata Irto. (Try/A-3)